Anggota Brimob Polresta Pati dan Polda Jateng menghadang massa yang mencoba masuk ke kantor bupati Pati.

Semarang, Idola 92,6 FM-Aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Pati yang semula Damai berubah menjadi ricuh, berhasil diredam aparat kepolisian dari Polresta Pati dibantu Polda Jawa Tengah.

Sebanyak 2.703 personel gabungan yang dikerahkan itu, mampu mengatasi dan meredam aksi anarkis yang diduga diprovokasi kelompok Anarko.

Kabid Humas Kombes Pol Artanto mengatakan aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan dengan baik, berubah menjadi rusuh karena ada kelompok lain bertindak anarkis dan merusak suasana damai. Hal itu dikatakan saat ditemui di depan pendapa Pemkab Pati, kemarin.

Artanto menjelaskan, aksi kelompok anarkis tersebut mengakibatkan situasi eskalasi meningkat dan chaos.

Upaya persuasif dari pihak kepolisian terhadap massa anarkis yang tidak dipatuhi, mendorong petugas melakukan tindakan kepolisian secara tegas dan terukur.

Menurutnya, petugas kepolisian juga melakukan patroli untuk memastikan situasi aman dan kondusif serta mengamankan sejumlah oknum yang diduga menjadi provokator.

“Saat ini telah diamankan pelaku provokator sebanyak 11 orang. Terhadap mereka masih dilakukan pemeriksaan. Terkait kendaraan Polri dari propam yang dibakar massa, kami akan terus menelusuri dan melakukan penyelidikan atas kasus tersebut,” kata Artanto.

Lebih lanjut Artanto menjelaskan, korban dari kedua belah pihak akibat aksi anarkis cukup banyak.

Tercatat ada 38 orang yang saat ini sedang dirawat di RSUD Soewondo, dan sebagian besar sudah pulang dari rumah sakit.

“Ada sembilan korban anggota Polri yang mengalami luka robek dan memar serta dislokasi (keseleo). Sisanya 29 orang dari masyarakat mengalami sesak nafas, dan lecet,” jelasnya.

Artanto menyebut, terkait adanya informasi korban meninggal dalam aksi anarkis tersebut tidak ditemukan data di lapangan. (Bud)