Yunita Dyah Suminar, Kadinkes Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebut, hingga kini masih ada 31 puskesmas di provinsi ini yang belum memiliki dokter spesialis gigi dan mulut.

Padahal, beban dokter gigi di sebuah puskemas cukup berat, karena harus melayani warga dari banyak desa di sebuah kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan hingga saat ini, memang dibutuhkan upaya untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan gigi. Hal itu dikatakan di sela kegiatan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Jateng di Semarang, kemarin.

Menurut Yunita, perlu dipersiapkan mulai dari sumber daya manusia sampai sarana prasarana.

“Jawa Tengah saat ini masih ada 31 puskesmas yang memang dokter giginya harus berbagi dengan puskesmas lain. Penyebabnya bukan nggak ada dokter gigi ya, tetapi memang mutasi dan pensiun,” kata Yunita.

Yunita menjelaskan, kehadiran PDGI Jateng akan memberikan masukan berarti bagi pemprov untuk mengambil langkah strategis.

“Ini yang harus kita penuhi. Pada prinsipnya gubernur sangat mendukung, karena di Jawa Tengah layanan kesehatannya kemarin dapat penghargaan untuk kategori mutu dan akses layanan kesehatan,” jelasnya.

Sementara Sekretaris Jenderal PB PDGI drg. Eka Erwansyah mengapresiasi Gubernur Jateng Ahmad Luthfi atas gagasan program Spesialis Keliling (Speling).

“Luar biasa yang dikembangkan di Jawa Tengah. Ada dokter spesialis keliling. Ini patut dicontoh daerah lain. Saya berharap pengurus baru PDGI Jawa Tengah dalam lima tahun ke depan, dapat memberikan kontribusi nyata,” ucapnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaSumarno : Rel Terdampak Banjir Butuh Penanganan Jangka Panjang
Artikel selanjutnya20 Pelaku UMKM Jateng Pamerkan Produk ke Malaysia dan Thailand