
Aceh Tamiang, Idola 92.6 FM-Sebuah video yang menyebut warga Desa Aras Sembilan, Kabupaten Aceh Tamiang, belum menerima bantuan dan mengalami kelaparan sempat beredar di media sosial.
Informasi tersebut menimbulkan kekhawatiran dan memicu berbagai tanggapan. Namun, pemerintah desa dan warga setempat memastikan kabar itu tidak benar.
Kepala Desa Aras Sembilan, Fahmi, menegaskan bahwa hingga saat ini kondisi warganya dalam keadaan aman dan tercukupi. Ia menyebut bantuan dari berbagai pihak sudah disalurkan sejak awal dan diterima langsung oleh masyarakat.
“Itu tidak benar informasinya. Warga kami tidak ada yang kelaparan. Mereka semua makan dan minum. Pemerintah setempat cepat tanggap,” kata Fahmi saat ditemui, Sabtu (20/12).
Menurut Fahmi, bantuan yang masuk ke Desa Aras Sembilan meliputi beras, air minum, ikan, hingga kebutuhan khusus seperti susu bayi dan pakaian. Seluruh bantuan tersebut telah didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.
Ia berharap masyarakat di luar desa tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi. “Harapan saya, informasi itu jangan dipercaya karena memang tidak benar,” ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah.
Hal senada disampaikan Yanhar, salah seorang warga Desa Aras Sembilan. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti jalur bantuan datang dari mana saja, namun yang terpenting bantuan tersebut sampai ke warga.
“Pokoknya sampai ke kami ada. Kami makan, tidak lapar,” kata Yanhar. Ia menambahkan, bantuan yang diterima berupa beras, mi instan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Klarifikasi juga datang dari Anwar, warga Desa Lukusidung yang merupakan kampung seberang Aras Sembilan. Ia menyebut distribusi bantuan dilakukan melalui Desa Lukusidung sebelum diteruskan ke desa-desa lain.
“Itu tidak benar kalau ada yang bilang Aras Sembilan tidak dapat bantuan. Kami tahu pembagiannya, mana untuk Lukusidung, Tanjung Lumpang, dan Aras Sembilan,” jelas Anwar.
Anwar bahkan mengatakan sebagian bantuan dari desanya turut dibagikan ke Aras Sembilan. Dengan klarifikasi dari berbagai pihak ini, masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya dan selalu mengonfirmasi kepada sumber resmi. (her/dav)









