
Jakarta, Idola 92.6 FM-Tak hanya memberikan pelayanan kesehatan fisik, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyediakan layanan psikososial dalam rangka pemulihan trauma pascabencana banjir dan longsor di wilayah terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Berkaitan dengan pemulihan atau layanan psikososial, di setiap kabupaten/kota secara berkala, satu hingga dua kali seminggu, terus kita lakukan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (28/12).
Aam, sapaan akrab Abdul Muhari, menjelaskan bahwa layanan tersebut tidak hanya diberikan kepada anak-anak, tetapi juga kepada para ibu dari warga terdampak. “Kita mendatangkan tenaga ahli, dokter, psikiater, serta para relawan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan psikososial,” ujarnya.
Menurut Aam, layanan psikososial ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan guna membantu masyarakat pulih dari trauma akibat bencana. “Ini tetap kita programkan. Harapannya, secara bertahap dapat memulihkan trauma yang dialami saudara-saudara kita pascabencana,” jelasnya.
Ia menambahkan, BNPB juga terus mempercepat perbaikan fasilitas umum, termasuk sekolah dan madrasah yang rusak maupun tertutup lumpur akibat banjir akhir November lalu. Ia berharap kegiatan belajar mengajar dapat kembali berlangsung pada awal semester genap, pekan pertama Januari mendatang.
“Beberapa fasilitas pendidikan yang sebelumnya terdampak lumpur kini sudah dapat difungsikan kembali,” ujarnya.
Meski demikian, untuk sekolah yang mengalami kerusakan cukup parah, BNPB telah menyiapkan sejumlah tenda darurat. “Sehingga, untuk sekolah-sekolah yang masih memerlukan perbaikan, proses belajar mengajar dapat dilakukan di tenda sementara,” tutup Aam.









