Semarang, Idola 92,6 FM-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah berkoordinasi dengan BPS provinsi, dalam berhitung mengenai besaran pasar ekspor ke Amerika Serikat sebelum diberlakukannya tarif Trump dan setelah pemberlakuannya.
Kepala DPMPTSP Jateng Sakina Rosellasari mengatakan barang-barang asal provinsi ini yang diekspor ke Amerika Serikat kebanyakan adalah alas kaki, pakaian rajutan dan bukan rajutan. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Menurut Sakina, data dari BPS Jateng menyebut jika ekspor ke Amerika Serikat dari provinsi ini cukup banyak dalam masuk urutan tiga besar.
BPS Jateng mencatat, Amerika Serikat adalah salah satu tujuan utama ekspor terbesar provinsi ini.
Sakina menjelaskan, pada semester pertama 2025 diketahui jika nilai ekspor Jateng ke Amerika Serikat mencapai USD 2.656,26 juta.
Dengan diberlakukannya tarif resiprokal dari Amerika Serikat tersebut, DPMPTSP Jateng akan membuka kran komunikasi dengan pelaku usaha dalam menyiapkan strategi mencari pasar pengganti Amerika Serikat.
“Kami akan terus melakukan komunikasi dengan para pelaku usaha yang memang export oriented. Yakni alas kaki dan garmen, untuk melakukan paling tidak mitigasi terkait dengan dampak (tarif) Trump ini. Apakah ke depan akan ekspansi ke lain negara, pastinya iya,” kata Sakina.
Lebih lanjut Sakina menjelaskan, pasar yang berpeluang dan masih terbuka adalah Eropa.
Karena, data terbaru yang dirilis BPS menyebut jika ekspor ke Amerika Serikat langsung turun dari 45 persen menjadi 18 persen.
“Jadi, saya bisa katakan kenapa Eropa karena masih terbuka peluang pasarnya bagi pelaku usaha di Jawa Tengah,” pungkasnya. (Bud)