Salah satu armada Pertamina International Shipping berlayar di samudera.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pertamina International Shipping (PIS) terus memerkuat bisnisnya, melalui ekspansi pasar dan diversifikasi kargo.

Kedua langkah tersebut menjadi kunci perusahaan, dalam menghadapi situasi geopolitik yang dinamis dalam beberapa waktu terakhir.

Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra mengatakan sejumlah kondisi geopolitik masih menjadi sorotan, bagi aktivitas perdagangan global. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Menurut Eka, perang antara Rusia dan Ukraina dan ketegangan India-Pakistan hingga konflik kawasan di sejumlah negara di Timur Tengah tak kunjung mereda adalah contoh dinamika yang berdampak cukup besar saat ini.

Sebagai antisipasi menghadapi kondisi tersebut, PIS terus memerkuat lini bisnis dengan strategi terukur.

“Ekspansi pasar dan diversifikasi kargo masih menjadi landasan strategi PIS, dalam menghadapi dinamika geopolitik yang begitu fluktuatif. Langkah ini kami ambil untuk mencegah ketergantungan perusahaan terhadap suatu pasar dan produk kargo tertentu,” kata Eka.

Eka menjelaskan, PIS terus memerluas rute pelayaran domestik dan luar negeri.

Saat ini, rute pelayaran internasional PIS sudah mencapai 65 negara dan memiliki tiga kantor perwakilan di Singapura, Dubai dan London.

“Dengan terus memperluas pasar dan layanan, PIS sebagai subholding dan bagian dari Pertamina Group, menegaskan posisinya sebagai pemain global di sektor logistik energi dan maritim,” jelasnya.

Lebih lanjut Eka menjelaskan, PIS menjalankan peran penting dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui rantai logistik laut yang andal dan berkelanjutan.

Dengan memerluas jangkauan dan diversifikasi layanan, PIS turut memerkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia serta mendukung terciptanya konektivitas laut yang efisien dan kompetitif untuk kepentingan nasional maupun regional.

“Keberhasilan langkah ini terbukti meningkatkan kontribusi pendapatan dari pasar non-captive hingga 64 persen sepanjang tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya,” pungkasnya. (Bud)