Menteri ATR/BPN Nusron Wahid didampingi Gubernur Ahmad Luthfi menyapa petani di Purworejo.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan, pembangunan tiga juta rumah subsidi bagi masyarakat.

Namun, program pembangunan rumah subsidi tersebut jangan sampai merusak atau mengorbankan lahan produktif yang mendukung ketahanan pangan.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengatakan zona hijau dan lahan produktif, harus terus dipertahankan. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Purworejo, kemarin.

Nusron menjelaskan, untuk di Jawa Tengah yang dijadikan sebagai provinsi sebagai lumbung pangan nasional juga telah dipetakan lahan produktif dan zona hijau pertanian.

Untuk di wilayah Jateng, ada 1,5 juta hektare merupakan zona hijau.

Menurutnya, data Kementerian ATR/BPN disebutkan jika sebanyak 91 persen lahan pertanian abadi atau Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Jateng masih terlindungi dari alih fungsi.

Angka tersebut jauh di atas target nasional sebesar 87 persen, dan menjadikan Jateng sebagai salah satu provinsi dengan realisasi tertinggi secara nasional.

“Kalau soal program tiga juta rumah subsidi bagi rakyat, kami mendukung programnya. Tapi jangan sampai, program itu justru merugikan rakyat karena lahan produktif dijadikan sebagai tempat pembangunan rumah subsidi,” kata Nusron.

Lebih lanjut Nusron menjelaskan, Jateng dikatakan cukup luar biasa karena masih surplus empat persen dari target nasional.

Sedangkan banyak provinsi lain yang sudah lampu merah, tapi Jateng justru menjadi contoh.

“Lahan pertanian di Jawa Tengah yang terjadi alih fungsi lahan, merupakan salah satu yang paling rendah di Indonesia,” pungkasnya. (Bud)