Nita Rachmenia, Deputi Kepala KPw BI Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah terus melakukan edukasi penggunaan pembayaran uang digital, tidak hanya di wilayah perkotaan saja tetapi juga di daerah perdesaan.

Termasuk di Kepulauan Karimunjawa, dan juga daerah-daerah pariwisata lainnya di Jateng.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Nita Rachmenia mengatakan salah satu misi dari Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke Karimunjawa selain melakukan penarikan uang yang sudah tidak layak edar, juga melakukan edukasi terkait ciri-ciri keaslian uang Rupiah. Hal itu dikatakan saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (6/5).

Nita menjelaskan, tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat juga melakukan edukasi terkait pembayaran menggunakan uang digital di Kepulauan Karimunjawa.

“Sebenarnya merchant-merchant yang ada di Karimunjawa itu sudah banyak yang menggunakan QRIS sebagai sarana pembayaran. Karena merchant sudah ada, suplai sudah ada, kita memperkuat permintaan demand-nya dengan melakukan edukasi kepada masyarakat,” kata Nita.

Menurut Nita, Kepulauan Karimunjawa sebagai daerah pariwisata sudah banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dengan adanya dukungan pembayaran secara digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), akan memudahkan para wisatawan dalam bertransaksi di Karimunjawa.

“Kita kan sudah ada QRIS antarnegara. Dengan beberapa negara ASEAN dan Jepang, itu juga merupakan salah satu upaya kita untuk mendorong pariwisata di Karimunjawa,” jelasnya.

Lebih lanjut Nita menjelaskan, dengan semakin intens dan masif penggunaan QRIS itu akan mendukung infrastruktur pembayaran di daerah-daerah pariwisata.

“Harapannya, bisa mendorong perekonomian di wilayah Karimunjawa lewat optimalisasi pembayaran menggunakan QRIS,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaEks Pekerja Bitratex Masih Bisa Manfaatkan JKN
Artikel selanjutnyaZurich Foundation dan MCI Garap Proyek Pengelolaan Kawasan Pesisir Terpadu