Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian. (Photo/Istimewa)

Semarang, Idola 92.6 FM-Ekonom menyebut Pemerintah ke depan mesti berusaha meningkatkan kepercayaan masyarakat (trust). Sebab, trust ini hanya bisa dicapai ketika pengambilan kebijakan dilaksanakan dengan proses yang baik, dikomunikasikan dengan baik dan tetap menjaga empati masyarakat.

Hal itu dikemukakan Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian, dalam siaran persnya, baru-baru ini.

Menurut Fakhrul, memulihkan kepercayaan harus menjadi prioritas. Rasa keadilan juga menjadi penting untuk diutamakan dalam pengambilan keputusan, karena meningkatnya aktivitas ekonomi. “Dan kohesi sosial baik langsung atau tidak langsung akan terdampak dari hal tersebut,” kata Fakhrul.

Dia mengatakan, kondisi keprihatinan sedang melanda bangsa Indonesia atas apa yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan akan mempengaruhi pasar keuangan baik Rupiah maupun bursa saham.

Selamat atas dilantiknya Hadi Santoso, Ketua DPW PKS Jawa Tengah.

“Pasar keuangan akan melakukan rekalibrasi asumsi akan beberapa hal terutama terkait dengan kestabilan politik tanah air,” ujarnya.

Terkait dengan ini, Fakhrul menyarankan beberapa hal untuk pemerintah, yaitu: pertama, percepat pembenahan keamanan masyarakat. Berikan rasa keadilan masyarakat lewat tindakan yang tepat atas apa yang terjadi satu minggu terakhir. Kedua, percepat realisasi APBN 2025 karena akan sangat menentukan kondisi daya beli masyarakat. Ketiga, empati harus diutamakan dalam apapun komunikasi lembaga negara, baik untuk legislatif dan yudikatif.

Menurut Fakhrul, koreksi yang terjadi di bursa saham saat ini ke level 7,700 dan nilai tukar rupiah ke 16,400 harus menjadi wake up call bagi pemerintah dan pemangku kepentingan. Pasar hanya akan bisa berjalan normal ketika peran negara kuat, dan ketertiban masyarakat tercapai.

Untuk pasar keuangan, menurut Fakhrul saat ini pelaku pasar sedang mengkalibrasi kembali ekspektasi, yang tercermin dari turunnya pasar saham pada hari ini (Senin, 1 September 2025).

Kondisi likuiditas yang tinggi, tercermin dari tingginya permintaan lelang SBN, menunjukkan bahwa sistem keuangan kita sedang dalam posisi sangat kuat.

Sehingga pelemahan pasar saham saat ini, akan cenderung terbatas, dengan level saat ini di 7,700. Ini menunjukkan bahwa market meyakini, ditengah adanya ketidakapastian, pemerintah memiliki komitmen untuk keamanan dan ketertiban.

Di sisi lain, uang beredar di sektor keuangan (likuiditas) sedang dalam kondisi sangat tinggi, tidak perlu takut, ujar Fakhrul. “Tapi memang, untuk kembali ke arah upward trajectory akan butuh waktu. Di sini, follow up dari pemerintah akan isu-isu yang terjadi akan sangat diperhatikan,” jelasnya.

Untuk nilai tukar rupiah, Fakhrul memandang, dalam jangka pendek, potensi pelemahan rupiah ada menuju level 16,500 karena kondisi risk off, namun dalam jangka menengah, mengingat Fed setrlah ini akan menurunkan suku bunga, serta posisi likuiditas domestik yang kuat, ruang penguatan Rupiah masih akan kuat menuju dibawah 16,000.

Likuiditas cukup, tapi kita butuh arahan yang kongkrit dari pemerintah. Sebelum ini tercapai, IHSG akan berada dalam kondisi konsolidasi. Terkait sektor ekonomi, Fakhrul memandang sektor terkait renewable energi dan consumer di IHSG bisa menjadi sektor yang diperhatikan. “Semoga kondisi terus membaik kedepannya, harap Fakhrul. (her/dav)