Semarang, Idola 92,6 FM-BPS Jawa Tengah mencatat, ekonomi provinsi ini pada triwulan II-2025 (yoy) mengalami pertumbuhan sebesar 5,28 persen.
Pertumbuhan tersebut meningkat dari capaian triwulan II-2024 kemarin, yang tumbuh sebesar 4,93 persen.
Plt Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih mengatakan pertumbuhan ekonomi provinsi ini, bisa dikatakan di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu dikatakan secara daring, Selasa (5/8).
Endang menjelaskan, bila dibandingkan dengan kinerja pada triwulan I-2025 maka ekonomi Jateng pada triwulan II-2025 tumbuh sebesar 1,87 persen (qtq).
Sementara, perekonomian Jateng pada semester I-2025 (ctc) juga tercatat mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,13 persen.
Menurut Endang, dari sisi produksi maka pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha
informasi dan komunikasi yang tumbuh
sebesar 9,97 persen.
“Secara struktur, lapangan usaha industri pengolahan mendominasi struktur
ekonomi Jawa Tengah pada triwulan II-2025 dengan kontribusi sebesar 33,34 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) dengan kontribusi sebesar 61,56 persen,” kata Endang.
Lebih lanjut Endang menjelaskan, sektor lapangan usaha di Jateng juga mengalami pertumbuhan cukup baik di antaranya sektor informasi dan komunikasi sebesar 9,97 persen dan jasa lainnya sebesar 9,86 persen.
Selain itu juga sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,42 persen.
“Lapangan usaha yang memiliki peran dominan dan mencatatkan pertumbuhan positif di antaranya industri pengolahan tumbuh sebesar 4,47 persen, perdagangan besar dan eceran, R
Reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh sebesar 4,56 persen; pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 1,14 persen dan konstruksi tumbuh sebesar 8,90 persen,”
Endang menyebut, lapangan usaha lainnya yang tumbuh positif di antaranya jasa perusahaan sebesar 7,95 persen dan jasa pendidikan sebesar 7,33 persen serta transportasi dan pergudangan sebesar 7,29 persen.
“Banyak (sektor yang perlu ditingkatkan). Di Jawa Tengah ini sektor industrinya paling banyak padat karya karena tenaga kerja kita kompetitif, lahan besar, dan aman. Para investor lebih banyak tertarik Jawa Tengah karena sangat kondusif sekali. Tentu masih banyak yang perlu dieksplorasi lagi di wilayah kita,” pungkasnya. (Bud)