Umat Budha dan seluruh lapisan masyarakat saat menerbangkan lampion di kompleks Candi Borobudur.

Semarang, Idola 92,6 FM-Ribuan lampion diterbangkan mengangkasa di atas langit Borobudur, Senin (12/5) malam.

Sebanyak lebih dari dua ribu lampion itu, mewarnai puncak peringatan Hari Waisak 2569 BE/2025 di lapangan Marga Utama, Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.

Ribuan umat Budha dan juga masyarakat dari berbagai penjuru dunia hadir, menerbangkan lampion-lampion tersebut dalam gelaran festival lampion dengan tema “Light of Peace”.

Yakni, sebagai simbol harapan perdamaian dunia.

Ketua Majelis Buddha Mahanikaya Indonesia Agus Jaya mengatakan perayaan Waisak 2569 BE bertema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia”.

Menurut Agus, antusiasme peserta lampion luar biasa dan berjalan lancar serta sukses.

Sebelum puncak acara Waisak dengan menerbangkan ribuan lampion, rangkaian kegiatan lain adalah kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, dan ritual Pradaksina atau berjalan mengelilingi candi.

“Harapannya pada Waisak kali ini kita berdamai dari hati, dari diri sendiri, bisa membuat damai untuk Indonesia dan dunia,” kata Agus.

Salah seorang peserta Festival Lampion Waisak 2569 BE, Brandon Salim mengaku senang dapat merayakan Waisak di Borobudur bersama keluarga besarnya.

Perayaan tersebut menjadi momentum kebersamaan yang jarang didapatkan.

“Biasanya jarang banget keluarga besar bisa kumpul dan trip (melakukan perjalanan) bareng. Kita semua ke sini berdoa bareng, terus menerbangkan lampion. Jadi senang banget,” ujar Brandon.

Bagi Brandon, merayakan Waisak di Borobudur bukan kali pertama dan setidaknya sudah empat sampai lima kali merayakan di sana.

“Aku rekomendasikan ke semua orang untuk datang merayakan Waisak di sini,” jelasnya.

Selama bertahun-tahun, Candi Borobudur selalu menjadi pusat perayaan Waisak dan festival lampion.

Candi yang dibangun pada wangsa Syailendra tersebut bukan hanya warisan dunia, melainkan tempat pertemuan budaya dan juga simbol spiritual serta destinasi wisata yang inklusif. (Bud)