Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Jateng-DIY, melalui Jasirah Race berkolaborasi dengan Pemprov Jateng, KAI dan Goto Gojek Tokopedia serta Garuda Indonesia menyelenggarakan kompetisi Jasirah Race pada 25-27 Juli 2025.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan Jasirah Race digelar, dalam rangka mendorong pertumbuhan pariwisata di provinsi ini. Hal itu dikatakan usai melepas rombongan Jasirah Race 2025 di Lawangsewu Semarang, Jumat (25/7).
Rahmat menjelaskan, tim yang mengikuti Jasirah Race 2025 akan menempuh jarak menggunakan moda transportasi kereta api sepanjang 579 kilometer.
Dengan rute sepanjang 579 kilometer tersebut, diharapkan menjadi rute terpanjang dan bisa memecahkan rekor MURI.
Menurut Rahmat, kegiatan Jasirah Race 2025 menjadi menarik karena mampu menjadi pemicu para pelaku wisata bisa memanfaatkan jalur kereta api yang mengelilingi wilayah Jateng.
“Perjalanan wisata menggunakan kereta api dengan rute terpanjang di Indonesia serta menjadi pionir dalam pengembangan paket wisata berbasis kereta api pertama di Indonesia. Melalui semangat kolaborasi, inovasi dan kebersamaan, Jasirah Race 2025 diharapkan menjadi langkah konkret dalam mendorong penguatan interkonektivitas kereta api sebagai tulang punggung konektivitas wilayah dan pengungkit pertumbuhan ekonomi lokal berbasis pariwisata sejarah,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, kompetisi tersebut merupakan perjalanan wisata sejarah melintasi lima kota dan dua provinsi.
Selama mengikuti kompetisi dengan tema Connecting Heritage, Racing Through History, pemenang Jasirah Race diumumkan di Magelang pada 27 Juli 2025 di acara Rupiah Borobudur Playon (RBP).
“Kegiatan ini juga diharapkan dapat menghadirkan pengalaman wisata yang autentik dan berdaya saing global, sekaligus memperkuat digitalisasi sistem keuangan melalui implementasi QRIS. Kemudian juga meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap hak-hak konsumen, dan upaya pencegahan tindak kejahatan keuangan,” pungkasnya. (Bud)