Peserta beradu Shuttle Run berlari dari titik tengah mengambil shuttle, kemudian memindahkan ke sisi seberangnya, dan siswa berhasil menyelesaikan rintangan apabila memindahkan semua shuttle.

Semarang, Idola 92,6 FM-Upaya memajukan bulutangkis sejak usia dini semakin diperkuat Pengprov PBSI Jawa Tengah melalui gelaran Festival SenengMinton di Stadion Polytron, Universitas Diponegoro (Undip) Tembalang, Kamis (20/11).

Kegiatan tersebut diikuti lebih dari 500 siswa SD, dari 17 sekolah di Kota Semarang.

Ajang ini menjadi langkah strategis dalam menumbuhkan minat, sekaligus menemukan bakat-bakat muda calon atlet bulutangkis masa depan.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan
penyelenggaraan Festival SenengMinton bertujuan untuk menyemai rasa cinta terhadap
olahraga bulutangkis, dengan cara yang menyenangkan, agar siswa dapat menikmati permainan sambil belajar.

Yoppy menjelaskan, menggunakan format fun games yang inklusif, perlombaan ini menjadi titik awal proses pembinaan hingga terlahir regenerasi pebulutangkis handal untuk masa depan Indonesia.

“Dalam Festival SenengMinton ini kami ingin mengobarkan semangat dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bulutangkis dari level usia dini, dengan harapan proses pembibitan dapat dimulai dengan cara yang terstruktur dan masif. Kami yakin membentuk atlet yang tangguh dan andal dimulai dari rasa senang terhadap jenis olahraganya. Melalui festival ini, kami ingin kenalkan dan membawa perlombaan yang dapat memicu motivasi siswa untuk menggeluti dunia
bulutangkis,” kata Yoppy.

Ketua Pengprov PBSI Jateng Basri Yusuf menyatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari kolaborasi Bhakti Olahraga Djarum Foundation dan PBSI Jateng.

Tahun ini, program telah digelar di empat kota, yaitu Kudus, Solo, Purwokerto dan Semarang.

Nantinya, akan berlanjut ke Magelang pada 11 Desember 2025.

Menurutnya, antusias peserta di Kota Semarang paling tinggi yang mencapai 510 peserta.

“Bahwa ajang ini adalah tahap awal talent detection, yakni mendeteksi bakat sedini mungkin melalui kegiatan yang dibuat menyenangkan agar anak-anak mengenal bulutangkis dengan cara yang fun sekaligus fundamental,” kata Basri.

Basri berharap, sekolah-sekolah yang belum memiliki ekstrakurikuler badminton mulai mengembangkannya.

Sebab, selama ini pembinaan banyak bertumpu pada klub dan kini pihaknya ingin menyentuh akar rumput lewat sekolah.

“PBSI Jawa Tengah memang memperbanyak kegiatan pembinaan dan kompetisi pelajar sepanjang 2025. Setelah ajang ini, rangkaian kejuaraan berjenjang terus dilakukan mulai antar SD, antar SMP hingga antar SMA. Langkah ini dilakukan, agar regenerasi atlet tidak terputus dan bulutangkis tetap kompetitif di tengah tren olahraga baru yang diminati masyarakat,” jelasnya .

Lebih lanjut Basri menjelaskan, guna meningkatkan kualitas pembinaan, PBSI Jateng juga menjalin komunikasi intensif dengan sekolah.

Sebelum pelaksanaan kegiatan, panitia mengirimkan video panduan latihan, agar guru dan siswa bisa melakukan persiapan sesuai materi yang dilombakan.

Dukungan dari dunia pendidikan turut menguatkan pembinaan bulutangkis sejak dini.

Sumadi, guru SD Bangunharjo Semarang menyampaikan bahwa sekolahnya rutin mengadakan latihan bulutangkis setiap Kamis dan telah menghasilkan sejumlah prestasi.

“Dalam satu tahun, kami memiliki lima atlet kelas 3 yang meraih juara 1 hingga 8,” ujar Sumadi.

Sumadi berharap, kegiatan serupa terus berlanjut, sehingga pembinaan bulutangkis di Semarang semakin kuat.

“Semoga Kota Semarang benar-benar menjadi lumbung atlet bulutangkis Jawa Tengah, nasional, bahkan internasional,” imbuhnya.

Ajang ini menjadi momentum penting untuk memastikan kejayaan bulutangkis Indonesia tetap terjaga melalui pencarian talenta muda sejak bangku sekolah dasar. (Bud)

Artikel sebelumnyaJuwandi, Pemenang MUDA30 2025