Peserta Gowes Jasirah saat melintas di depan Lawang Sewu.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mengajak komunitas sepeda di Kota Semarang, menempuh rute sepanjang 15 kilometer dalam rangka Road to Jasirah Race 2025 yang akan digelar Juli mendatang.

Peserta gowes diajak melintasi kawasan Pleburan, MT Haryono, Kota Lama, Titik Nol, Tugu Muda, Banjir Kanal hingga Sam Poo Kong.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan Gowes Jasirah merupakan edisi kedua, setelah tahun kemarin mengangkat tema keliling candi. Hal itu dikatakan saat mengawali kegiatan gowes di kantornya, kemarin.

Menurut Rahmat, kegiatan gowes juga menjadi ajang pemanasan menuju Jasirah Race 2025.

Rahmat menjelaskan, Jasirah merupakan aplikasi digital Jejak Wisata Sejarah yang dikembangkan BI Jateng sejak 2022.

Aplikasi tersebut menyajikan informasi tentang destinasi sejarah, pemandu wisata lokal serta titik-titik UMKM di berbagai wilayah Jateng.

“Tahun ini kita pemanasan untuk Jasirah Race 2025. Jadi kita mengundang masyarakat umum untuk ikut acara ini ada tiga orang. Nanti akan keliling kota-kota yang ada di Jawa Tengah dan dihubungkan dengan kereta api. Kami kerja sama dengan Dinas Pariwisata provinsi maupun kabupaten/kota, kereta api dan Telkom,” kata Rahmat.

Sementara Sekda Sumarno menyatakan, pertumbuhan ekonomi di Jateng banyak ditopang sektor konsumsi.

Oleh karenanya, untuk menggenjot perekonomian dibutuhkan banyak kontribusi dari sektor pariwisata.

“Kalau kita ingin ekonomi Jawa Tengah tumbuh, maka harus ada lebih banyak orang datang, makan, belanja, dan menikmati Jawa Tengah. Salah satu pintu masuknya tentu saja wisata,” ucap Sumarno.

Sumarno menyambut baik upaya mengangkat kembali potensi wisata sejarah di Jateng, melalui kegiatan gowes bersama.

Kegiatan tersebut bukan hanya mendukung sektor wisata, tapi juga mengkampanyekan kesadaran masyarakat mengenai pola hidup sehat.

“Banyak tempat-tempat bersejarah di Jawa Tengah yang potensinya luar biasa tapi kurang diekspos. Melalui kegiatan ini, kita harap kunjungan wisata bisa meningkat, situs budaya tetap terjaga, dan ekonomi daerah ikut tumbuh,” pungkasnya. (Bud)