
Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah bersama Pemkot Semarang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak tingkat RW di Lapangan Bumirejo di 1.530 titik, Minggu (10/8).
Program tersebut menjadi salah satu langkah strategis, untuk menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan ketersediaan komoditas pokok bagi seluruh masyarakat.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Andi Reina Sari mengatakan secara bulanan, inflasi Kota Semarang berada dalam tren yang meningkat.
Andi Reina menjelaskan, pada Juli 2025 kemarin Kota Semarang mengalami inflasi sebesar 0,23 persen secara bulanan.
Komoditas bawang merah dan beras menjadi penyumbang terbesar inflasi di Kota Semarang, dengan andil masing-masing sebesar 0,03 persen.
Menurutnya, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia serta Bulog dalam stabilisasi pasokan dan distribusi pangan strategis.
“Memang dalam dua bulan terakhir ini Kota Semarang mengalami inflasi yang disebabkan kenaikan harga beras. Oleh karena itu, dengan gerakan pangan murah di 1.530 titik yang ada di tingkat RW di Kota Semarang bisa menekan harga beras kembali stabil,” kata Andi Reina.
Lebih lanjut Andi Reina menjelaskan, dalam penyelenggaraan GPM di 1.530 titik di Kota Semarang itu disiapkan 77,5 ton beras, 300 liter minyak goreng dan 300 kilogram telur ayam ras ditambah 200 kilogram gula pasir serta 400 kilogram aneka bawang.
“Dari segi harga sudah pasti terjangkau ya buat masyarakat di Kota Semarang. Harapan kami, kegiatan ini juga bisa digelar di tempat lain dengan jumlah yang juga cukup banyak,” jelasnya.
Sementara Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menambahkan, sinergi yang baik dengan sejumlah pihak dalam pelaksanaan GPM di 1.530 titik menjadi wujud kepedulian pemerintah dalam menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pangan strategis.
Terlebih lagi, saat ini di tengah tren kenaikan harga beras.
“Kegiatan GPM harus dilakukan secara berkala, untuk menekan kenaikan harga. Kalau harga sudah stabil, nanti menstabilkan harga prosesnya agak lenggang,” ujar Agustina.
Agustina menyebut, kegiatan GPM yang dilakukan serentak memberikan efektivitas yang luar biasa dalam pengendalian inflasi di Kota Semarang. (Bud)