Gubernur Ahmad Luthfi saat menjelaskan terkait perbaikan infrastruktur yang rusak karena aksi unjuk rasa.

Semarang, Idola 92,6 FM-Setelah adanya aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di akhir Agustus dan awal September 2025, Pemprov Jawa Tengah menginstruksikan kepada seluruh pemkab/pemkot berbenah

Utamanya, memercepat upaya pemulihan berupa perbaikan fisik bangunan atau gedung yang dirusak dan juga fasilitas umum yang dicoret-coret juga harus dibersihkan.

Tercatat, 16 kabupaten/kota di Jateng melaporkan kerusakan gedung akibat aksi demonstrasi beberapa hari lalu.

Gubernur Ahmad Luthfi meminta kepada bupati/wali kota di Jateng, untuk segera melakukan perbaikan terhadap bangunan atau gedung maupun fasilitas umum yang dirusak. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.

Selamat atas dilantiknya Hadi Santoso, Ketua DPW PKS Jawa Tengah.

Menurutnya, pemprov siap memberikan bantuan kepada Pemkab/pemkot apabila memang dirasakan kurang dan membutuhkan bantuan.

Luthfi menjelaskan, pemprov telah mengalokasikan bantuan untuk Pemkot Pekalongan guna perbaikan sejumlah gedung yang rusak.

Sebab, Kota Pekalongan menjadi salah satu wilayah dengan kerusakan paling parah.

“Saya menginstruksikan bupati dan wali kota, untuk memasifkan kegiatan yang melibatkan masyarakat. Bentuknya bisa beragam, disesuaikan dengan kearifan lokal di masing-masing wilayah. Semisal pengajian umum maupun bazar, sehingga semakin mempererat hubungan emosional antarwarga,” kata Luthfi.

Lebih lanjut Luthfi juga meminta bupati/wali Kota di Jateng terus berkomunikasi dengan kapolres maupun dandim setempat mengenai potensi kerawanan hingga penanganannya.

Hal itu dilakukan, guna memastikan kondusivitas di wilayah masing-masing.

“Pelayanan pada masyarakat tidak boleh terganggu. Di sisi lain, jaminan keamanan dan ketertiban jadi daya tarik investasi. Apalagi pertumbuhan ekonomi Jateng 5,28% atau di atas angka nasional, tidak boleh terganggu,” pungkasnya. (Bud)