Temanggung, Idola 92.6 FM – Lulusan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto ini kembali ke desa untuk memajukan desanya. Melalui pemberdayaan masyarakat, ia mengembangkan agrowisata dan pelestarian lingkungan.
Sosok itu adalah Hendi Nur Seto, petani milenial/ CEO/ Founder Flos hidroponik organik (Flos Hidroganik) dari desa Bansari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.
“Lulus kuliah 2016- kembali ke desa karena melihat kondisi pertanian memprihatinkan. Salah satu masalahnya adalah harga komoditas pertanian murah,”tutur Hendi mengawali ceritanya tentang Flos hidroganik kepada radio Idola, pagi (02/06) tadi.
Menurut Hendi, dirinya bersama kelompok-kelompok tani di daerah-daerah, khususnya di pegunungan menggunakan sistem full air. Keunggulan sistem ini dibanding memakai tanah yakni lebih efektif, efisien, dan lebih murah.
Kerja keras Hendi untuk memajukan dunia pertanian terutama penanaman melon, menarik perhatian pemerintah pusat. Hingga akhirnya pada tahun 2022 mendapat bantuan dari pemerintah pusat.
Dua tahun kemudian, atas kiprahnya di bidang pertanian, melalui kolaborasi multihelix, Hendi mengantarkan Temanggung menjadi Kabupaten Terbaik Nasional dalam ajang PPD Kementerian PPN/Bappenas 2024.
Dalam website desa Bansari disebutkan Flos Hidroganik merupakan destinasi Agroeduwisata pertanian terpadu dan berkelanjutan yang mengembangkan sektor pertanian Desa Bansari dari hulu sampai hilir. Dengan memberdayakan masyarakat pertanian khususnya Kelompok Tani.
Kini, ada 30 titik greenhouse melon se-Jawa Tengah, 21 titik di antaranya di Kabupaten Temanggung.
Lalu, apa motto Hendi hingga bisa mengembangkan sistem hidroganik ke luar daerah dan bahkan ke luar provinsi?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Hendi Nur Seto, petani milenial/ CEO/ Founder Flos Hidroganik dari desa Bansari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung.(yes/her)
Simak podcast wawancaranya: