Herman Sasia asal Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, mengembangbiakkan burung Maleo sejak 2003 lalu. Atas dedikasinya, ia meraih penghargaan Kalpataru Lestari 2025. (Foto: Herman)

Sigi, Idola 92.6 FM- Indonesia dikenal oleh dunia dengan beragam hewan endemik yang memiliki ciri khas unik. Salah satu hewan endemik tersebut adalah burung maleo dari pulau Sulawesi. Namun sayangnya, burung maleo kini terancam punah.

Burung maleo merupakan burung berukuran sedang dengan tinggi kurang dari 60 sentimeter. Ia memiliki kepala kecil dan mencolok dengan tonjolan tulang seperti helm di tengkoraknya.

Berbagai sumber informasi menyebutkan bahwa burung endemik Sulawesi ini termasuk dalam kategori “terancam” atau “critically endangered” oleh IUCN dan memiliki risiko tinggi mengalami kepunahan. Burung Maleo kini masuk dalam daftar 25 spesies prioritas perlindungan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Herman Sasia dan tim pelestari burung Maleo di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.(Foto; Herman)

Melihat ancaman kepunahan burung Maleo, Herman Sasia asal Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah tergerak untuk melestarikannya. Ia mengembangbiakkan Maleo sejak 2003 lalu.

Herman tak ingin burung Maleo tinggal cerita dan hanya bisa melihat fotonya saja. Setelah dikembangbiakkan, burung kemudian dilepas ke hutan untuk kembali ke habitatnya. “Sudah lebih dari 3 ribuan yang dilepas,”tutur Herman bercerita kepada radio Idola, pagi (24/07) tadi.

Herman juga mengedukasi terhadap generasi muda (siswa, pelajar, mahasiswa) tekait karakteristik burung Maleo sebagai satwa endemik. Pelestarian genetika burung maleo melalui penangkaran telur secara alami. Ia terlibat aktif dalam penelitian terkait spesies burung Maleo bersama perguruan tinggi.

Telur burung Maleo. Dalam waktu 65-90 hari baru menetas.(Foto: Herman)

Atas dedikasinya, Herman Sasia mendapatkan Kalpataru Pengabdi Lingkungan tahun 2014 atas upayanya melestarikan burung Maleo. Dan pada tahun ini, ia mendapat penghargaan Kalpataru Lestari 2025 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Lalu apa tantangan dan mimpi Herman terhadap burung yang menjadi maskot Sulawesi ini?

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Herman Sasia asal Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, peraih penghargaan Kalpataru Lestari 2025. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya: