Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah berkomitmen, untuk memerkuat ekosistem industri hijau guna mendukung pembangunan berkelanjutan.
Komitmen itu, salah satunya ditandai dengan peresmian Program Rengganis Pintar (Revitalisasi Green Industry sebagai Strategi Peningkatan Ekspor).
Program tersebut diinisiasi Disperindag Jateng, bersama Institute for Essential Service Platform (IESR).
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan transformasi industri hijau di Jateng, sejalan dengan arah pembangunan nasional. Hal itu dikatakan saat acara di Hotel Gumaya Semarang, kemarin.
Luthfi menjelaskan, sejumlah kawasan industri di Jateng juga sudah memanfaatkan energi terbarukan seperti di kawasan industry Kendal dan Batang telah dibangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Alhamdulillah, Pemprov Jateng bersama mitra hari ini meluncurkan program Rengganis Pintar. Ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden, bahwa ke depan ekonomi hijau akan jadi basis pembangunan. Jawa Tengah punya potensi besar untuk itu. Potensi energi terbarukan lainnya melimpah. Ini yang akan kita dorong agar Jawa Tengah benar-benar jadi pilot project industri hijau nasional,” kata Luthfi.
Menurut Luthfi, Pemprov Jateng juga memberikan insentif pajak bagi pelaku industri yang akan berinvestasi di sektor hijau sesuai Peraturan Daerah (Perda) Jateng Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal.
“Kami ingin semua pelaku usaha berlomba menerapkan industri hijau. Insentif ini bentuk dukungan Pemprov agar mereka berani bertransformasi, sekaligus menjaga daya saing Jateng di pasar global,” jelasnya.
Kepala Disperindag Jateng Juli Emilia menambahkan, program tersebut menjadi langkah penting guna memerkuat daya saing industri sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Program Rengganis Pintar memiliki output strategis, antara lain pembentukan forum industri hijau daerah, instrumen pengukuran kesiapan Industri Kecil Menengah (IKM) menuju industri hijau berupa indeks hijau, klinik konsultasi hijau hingga edukasi generasi muda,” ucap Juli. (Bud)