Semarang, Idola 92,6 FM-PGN dengan kode saham PGAS akan membagikan dividen tunai sebesar USD 271,5 juta atau setara Rp182,08 per saham, yang berasal dari 80 persen laba bersih tahun buku 2024.
Dengan harga penutupan saham pada 28 Mei 2025 dan kurs tengah BI Rp16.255/USD, dividend yield diperkirakan mencapai 10 persen menjadikan PGAS salah satu emiten energi dengan imbal hasil tertinggi di BEI.
Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman mengatakan dividen akan dibayarkan paling lambat 2 Juli 2025, sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 28 Mei 2025. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, Jumat (6/6).
Fajriyah menjelaskan, PGN mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024 dengan pendapatan mencapai USD 3,8 miliar yang didorong pertumbuhan segmen bisnis dan optimalisasi keuangan.
Laba operasi tercatat USD 522,7 juta, sedangkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar USD 339,4 juta.
“Kinerja 2024 memperlihatkan kekuatan operasional PGN dan pengelolaan keuangan yang disiplin. Pembagian dividen ini mencerminkan fokus kami dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham,” kata Fajriyah Usman.
Menurut Fajriyah, nilai USD 67,9 juta dari laba bersih ditahan untuk mendukung pengembangan bisnis dan keberlanjutan operasional PGN.
Pada sisi neraca, rasio utang terhadap ekuitas (DER) turun menjadi 0,30 di akhir 2024 dan jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
PGN juga menjaga profil utang tetap stabil, dengan sebagian besar dalam bentuk bunga tetap serta mengurangi risiko dari gejolak suku bunga global.
“PGN terus menunjukkan tren kenaikan dividen dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi payout ratio, yield, maupun nominal dividen per saham,” jelasnya.
Lebih lanjut Fajriyah menjelaskan, dengan fundamental yang terus menguat dan belanja modal terkendali serta struktur keuangan sehat maka PGAS tetap menjadi pilihan strategis bagi investor di sektor energi dan infrastruktur nasional.
“PGN berkomitmen menyeimbangkan kinerja usaha dengan pertumbuhan jangka panjang, serta terus memperluas kontribusi dalam transisi energi nasional,” pungkasnya. (Bud)