Semarang, Idola 92,6 FM-Dari bawah birunya laut Pantai Letan, Desa Morella, ratusan fragmen karang baru kini bersemi.
Pertamina International Shipping (PIS) bersama komunitas lingkungan Seasoldier, menanam 525 terumbu karang dalam rangkaian inisiatif BerSEAnergi untuk Laut.
Direktur Manajemen Risiko PIS Eka Suhendra mengatakan bagi masyarakat pesisir, laut bukan sekadar hamparan air asin, melainkan sumber kehidupan, budaya dan masa depan. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
Menurutnya, Desa Morella adalah potret nyata keindahan itu—berdiri di antara hutan tropis dan perairan kaya biota laut.
Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, selain menyimpan potensi keanekaragaman hayati, Morella juga menjadi jalur strategis distribusi energi nasional sekaligus kawasan yang menyimpan peluang besar bagi ekowisata berkelanjutan.
“PIS bertekad melayani bangsa dengan menyalurkan energi ke seluruh pelosok negeri, sekaligus melestarikan lingkungan yang menjadi tulang punggung kehidupan anak cucu kita. Dengan menanam karang, kami bukan hanya membangun rumah bagi biota laut, tapi juga menjaga agar laut tetap lestari,” kata Eka.
Eka menjelaskan, bagi PIS, langkah ini merupakan komitmen untuk memastikan bisnis energi berjalan selaras dengan pelestarian alam.
Sejak 2024, PIS tercatat telah menanam 35 ribu mangrove, 3.200 lamun dan 3.100 fragmen karang di berbagai wilayah Indonesia.
“Aksi nyata ini membentuk ekosistem biru (blue ecosystem) yang sehat—menghubungkan mangrove, lamun, dan terumbu karang yang berperan penting menyerap karbon dan menjaga keseimbangan laut,” jelasnya.
Lebih lanjut Eka menjelaskan, tak hanya sebatas konservasi, kegiatan ini juga berupaya mengedukasi masyarakat agar lebih peduli pada laut.
Dengan terumbu karang yang sehat, nelayan dapat terus menggantungkan hidup, wisata bahari bisa tumbuh dan generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan laut Nusantara.
“Melalui inisiatif BerSEAnergi untuk Laut, PIS menggabungkan misi menjaga alam dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin 13 (aksi iklim), 14 (konservasi laut) dan 17 (kemitraan global),” imbuhnya.
Kini, di perairan Morella, karang-karang baru itu mulai beradaptasi, menumbuhkan harapan bahwa laut Indonesia tetap menjadi rumah yang kaya dan lestari—bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk masa depan. (Bud)













