Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah mengupayakan pengembangan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri, agar memberi kemudahan bagi mobilitas logistik.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan seiring dengan semakin tingginya investasi yang masuk di Jateng, maka fasilitas pelabuhan yang memadai cukup dibutuhkan investor. Hal itu dikatakan saat menerima kunjungan Dubes Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng, belum lama ini.
Luthfi menjelaskan, pihaknya sedang mendorong pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Apabila berhasil dikembangkan, maka akan mampu mengakomodasi masuknya kapal-kapal kargo dengan ukuran yang lebih besar dan mampu menekan waktu antrean.
Selain Pelabuhan Tanjung Emas, kita juga mengupayakan pembangunan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri,” kata Luthfi.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan setda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, sejumlah kawasan industri di provinsi ini akan diintegrasikan dengan pelabuhan.
Dicontohkan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK), sedang dibuatkan konsep pelabuhan kering atau dry port.
Menurutnya, konsep dry port di daratan akan membantu mengurangi beban di kawasan pesisir utara yang mengalami penurunan muka tanah.
“Dry port itu membawa logistik barang dari daratan menggunakan kereta, untuk menuju pelabuhan, untuk diangkut kapal,” ucap Sujarwanto.
Sementara Direktur Eksekutif KIK Juliani Kusumaningrum menyatakan, keberadaan pelabuhan internasional yang terintegrasi akan mendukung keperluan logistik.
Juliani menyebutkan, di KIK saat ini sudah berdiri 30 perusahaan dan setidaknya ada kontainer logistik hingga 100 ribu TEUs per tahun.
“Dan jumlahnya ini akan bertambah seiring dengan perusahaan-perusahaan yang semakin banyak beroperasi,” ujar Juliani.
Merespon positif upaya Pemprov Jateng mengembangkan pelabuhan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, Dubes Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng siap memberikan bantuan.
Kwok mengusulkan, agar pengembangan konektivitas pelabuhan dengan industri tak hanya di Kendal dan Batang tetapi seluruh wilayah di pantai utara Jateng.
Sebab, pihaknya melihat daerah tersebut menunjukkan banyak aktivitas ekonomi dan banyak investasi baru.
“Kemitraan antara Singapura dan Jawa Tengah ini telah terjalin sangat kuat, dan kami berharap kerja sama ini akan terus berkembang,” kata Kwok. (Bud)