Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah terus memerkuat upaya pengentasan kemiskinan, melalui program pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin ekstrem.
Hingga 2025, tercatat sebanyak 150 ribu unit rumah tidak layak huni (RTLH) telah berhasil diperbaiki dan dibangun kembali.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, menjadi fokus utama pemerintah daerah. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Kudus, kemarin.
Menurutnya, peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dimulai dari terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan.
“Layanan dasar itu harus kita prioritaskan. Kalau rumahnya sudah bagus, maka pendidikannya bisa bagus. Kalau pendidikan bagus, pekerjaannya bagus, dan kalau pekerjaannya bagus, kesehatannya pun ikut baik,” kata Luthfi.
Luthfi menjelaskan, penanganan kemiskinan ekstrem di Jateng dilakukan secara kolaboratif lintas sektor dengan melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan pemerintah kabupaten/kota maupun kementerian hingga sektor swasta.
“Kita keroyok desa-desa miskin secara bersama. Dinas pendidikan, tenaga kerja, sosial, semuanya bergerak. Setiap triwulan kita evaluasi, kabupaten melakukan apa, provinsi melakukan apa, kementerian melakukan apa. Dengan begitu data by name by address warga miskin ekstrem bisa termonitor jelas,” jelasnya.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, program pembangunan rumah layak huni didanai melalui APBD provinsi serta dukungan Baznas dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Pemprov Jateng melalui APBD 2025 menargetkan perbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 17 ribu unit,” pungkasnya. (Bud)







