Sejumlah pejabat Polda Jateng melihat proses pengemasan paket makanan MBG.

Semarang, Idola 92,6 FM-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Tengah, masih membutuhkan 2.418 unit dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Sebab, saat ini yang tersedia baru 335 unit SPPG.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan untuk mengakselerasi realisasi program MBG, maka dengan mengoptimalkan peran SPPG di seluruh kabupaten/kota di Jateng. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Menurutnya, saat ini Jateng menempati posisi kedua secara nasional dengan total 335 SPPG aktif.

“Ini bukti keseriusan kita dalam membangun generasi yang sehat dan tangguh. Tapi kita masih butuh lebih banyak SPPG, karena itu adalah kompartemen penting dalam mendukung program MBG,” kata Luthfi.

Luthfi menjelaskan, pemprov meminta dukungan Badan Gizi Nasional (BGN) dan pemerintah kabupaten/kota untuk memercepat aktivasi unit-unit yang telah terdaftar.

“Target SPPG di Jateng harus tercapai. Saat ini baru 335 unit, artinya ada sesuatu yang tersumbat. Maka mumpung seluruh pengemban fungsi ada di sini, mari kita buka penyumbat itu bersama-sama,” jelasnya.

Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, realisasi penerima manfaat MBG di Jateng baru mencapai 9,8 persen atau 953.912 orang dari total potensi penerima lebih dari 9,6 juta jiwa yang mencakup siswa, balita, ibu hamil dan menyusui.

Sementara, wilayah dengan capaian SPPG tertinggi ada di Banyumas sebanyak 32 unit dan Blora 21 unit serta Cilacap 16 unit.

Sebaliknya, Batang, Pekalongan, Semarang, Rembang, Magelang dan Banjarnegara masih tergolong rendah dan menjadi prioritas intervensi Satgas MBG. (Bud)