Semarang, Idola 92,6 FM-Jawa Tengah saat ini memiliki sekira enam ribu perpustakaan desa, yang tersebar di berbagai desa di 35 kabupaten/kota.
Jumlah itu menjadi potensi besar, dalam memerkuat budaya membaca di tengah masyarakat.
Bunda Literasi Jateng Nawal Arafah Yasin mengatakan guna mengoptimalkan keberadaan perpustakaan desa tersebut, pihaknya tengah menyiapkan pembentukan Relawan Literasi Masyarakat atau Relima. Hal itu dikatakan saat di kediamannya, baru-baru ini.
Nawal menjelaskan, keberadaan Relima penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membaca.
Selain di perpustakaan desa, Relima juga akan berkegiatan di Taman Baca Masyarakat (TBM) yang tersebar di 500 titik.
“Kita akan membentuk relawan literasi di 35 kabupaten/ kota untuk mendukung beberapa program yang ada. Untuk menghidupkan gairah literasi, kita menyiapkan beberapa kegiatan penunjang di perpustakaan desa maupun TBM. Seperti silent reading atau membaca dalam hati, story telling atau mendongeng, serta kegiatan-kegiatan lain,” kata Nawal.
Menurut Nawal, pihaknya juga memiliki rencana untuk menjadikan Taman Indonesia Kaya (TIK) Kota Semarang sebagai Taman Literasi Jateng.
Hal itu sebagai salah satu upaya untuk menggeliatkan aktivitas literasi di pusat kota, yang menjadi titik sentral kegiatan masyarakat.
“Kita insyaallah akan menginisiasi taman literasi sebagai pusat kegiatan literasi di Jawa Tengah. Kemudian juga melibatkan Pramuka menjadi relawan literasi di sini,” jelasnya.
Lebih lanjut Nawal menjelaskan, agar budaya membaca semakin digemari masyarakat, pihaknya bersama seluruh Bunda PAUD dan Dinas Arpus se-Jateng akan menginisiasi Festival dan Jambore Literasi pada 2026 mendatang.
“Fokus prioritas kami adalah pemberdayaan rumah baca di desa, kemudian juga kegiatan literasi kita harapkan bisa menempel di Posyandu untuk kita bikin galeri literasi. Sehingga, setiap Posyandu itu ada PAUD dan ada literasinya,” pungkasnya. (Bud)
