Semarang, Idola 92,6 FM-Produktivitas padi gabah kering giling (GKG) periode Januari-Oktober 2025 di Jawa Tengah, diperkirakan mengalami peningkatan sebanyak 353.627 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara, ketersediaan beras sampai Oktober 2025 diproyeksikan surplus sebanyak 1.577.734 ton.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan produktivitas padi di Jateng sudah bagus, bahkan juga diiringi dengan ketersediaan beras yang surplus. Hal itu dikatakan saat berkunjung ke Kabupaten Semarang, kemarin.
Luthfi meminta, agar tata kelola hasil panen dan kebutuhan pokok dilakukan dengan baik.
Dirinya tidak ingin produktivitas yang bagus tersebut, ada kebocoran karena banyak hasil panen yang diambil daerah lain.
“Tata kelola itu untuk memastikan hasil panen di Jawa Tengah, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Saya tidak ingin ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok penting,” kata Luthfi.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Defransisco Dasilva Tavares menambahkan, produktivitas padi berupa gabah kering giling (GKG) untuk tahun ini sampai Oktober sekira 8.614.010 ton atau naik sekira 353.627 ton dari jumlah produksi tahun sebelumnya.
Jumlah produksi tersebut, berasal dari luas panen yang mencapai 1.534.490 hektare.
Menurutnya, produksi beras Januari-Oktober 2025 akan mencapai 4.953.494 ton dan kebutuhan beras mencapai 3.375.832 ton.
“Kita lihat data, sampai Oktober 2025 beras kita surplus 1,5 juta ton. Berarti kalau dibagi 10 bulan rata-rata setiap bulan kita ada surplus 150 ribu ton. Untuk Jawa Tengah beras seharusnya selesai,” ujar Defransisco. (Bud)