
Semarang, Idola 92,6 FM-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah terus mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan berkelanjutan, melalui ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025.
Kegiatan tahunan yang digelar bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng itu, menjadi momentum strategis untuk memertemukan investor dengan pemerintah daerah.
Kepala DPMPTSP Jateng Sakina Rosellasari mengatakan tahun ini, CJIBF menghadirkan 34 pelaku usaha yang siap melakukan pertemuan langsung (one on one meeting) dengan bupati dan wali kota di provinsi ini. Hal itu dikatakan saat ditemui di Hotel Padma Semarang, kemarin.
Menurutnya, pertemuan itu difokuskan untuk membahas peluang penanaman modal di berbagai sektor potensial.
“Jenis investasi yang dibahas di antaranya meliputi hilirisasi pertanian, perikanan, energi terbarukan (renewable energy), pengolahan sampah, hingga industri pariwisata. Topiknya adalah bagaimana menciptakan ekonomi terbarukan dan produk-produk yang terintegrasi,” kata Sakina.
Sakina menjelaskan, CJIBF 2025 dihadiri perwakilan dari beberapa kedutaan besar seperti Pakistan dan Zimbabwe, para investor, dan kepala daerah.
Lebih lanjut Sakina menjelaskan, melalui tema “Promoting Central Java’s Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry”, CJIBF 2025 diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi yang mendukung transformasi ekonomi hijau di Jateng.
Nilai potensi investasi yang ditawarkan dalam forum ini mencapai lebih dari Rp5 triliun, dengan sebagian besar proyek berada di sektor hilirisasi pertanian dan energi terbarukan.
“Rugi kalau tidak berinvestasi di Jawa Tengah, karena daerah ini punya potensi besar, infrastruktur memadai, dan iklim usaha yang kondusif,” pungkasnya. (Bud)











