
Jakarta, Idola 92.6 FM-Dua puluh tahun lalu keresahannya melihat rawa-rawa kumuh penuh sampah di sekitar perumahan mendorongnya menginisiasi gerakan bersama warga. Dari situ, lahan seluas hampir 3.000 meter persegi yang dulunya terbengkalai kini menjelma jadi ruang edukasi lingkungan dengan bank sampah, budidaya maggot, kolam ikan, hingga urban farming.
Sosok di balik itu semua adalah Joko Sarjono (60), penggagas Kampung Edukasi Wisata Bhinneka di RT 014 RW 006 Kelurahan Kebon Kosong Kemayoran Jakarta Pusat.
Didukung oleh warga, Kampung Edukasi Wisata Bhinneka kini terus berkembang. Bahkan sejak tahun 2013, telah dikunjungi lebih dari 5 ribu orang. Baik warga domestik ataupun luar negeri. “Dari WHO, Tasmania, China, Uzbeskistan, Korsel, Papua,”tutur Joko kepada radio Idola Semarang, pagi (02/10) tadi.
Dari kiprahnya, Joko bersama warga berhasil mengubah kawasan kumuh menjadi pusat pembelajaran ekologi perkotaan sekaligus “mata air” yang memberi inspirasi bagi generasi mendatang.
Joko berharap, dengan apa yang dilakukan akan tercipta hutan di tengah kota, bisa mengurangi emisi gas buang, dan membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Joko Sarjono, penggagas Kampung Edukasi Wisata Bhinneka di RT 014 RW 006 Kelurahan Kebon Kosong Kemayoran Jakarta Pusat. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: