Semarang, Idola 92,6 FM-Menjelang masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), KAI Daop 4 Semarang memerketat langkah pengamanan perjalanan kereta api.
Sebanyak 34 petugas ekstra diterjunkan di sejumlah titik strategis untuk memastikan seluruh perjalanan berjalan aman, nyaman dan tepat waktu.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan persiapan kali ini difokuskan pada pencegahan dan pemantauan dini, terhadap potensi gangguan perjalanan. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
“KAI Daop 4 Semarang memastikan seluruh prasarana dan petugas siap menghadapi lonjakan perjalanan menjelang libur panjang. Tujuan kami sederhana, yaitu menjaga keselamatan pelanggan dan memastikan perjalanan tetap lancar,” kata Franoto.
Franoto menjelaskan, langkah pengamanan dilakukan melalui peningkatan pemeriksaan jalur rel, jembatan dan perlintasan kereta.
Pemeriksaan tambahan juga dilakukan saat terjadi hujan deras atau suhu tinggi, untuk mendeteksi kemungkinan kerusakan dini.
Menurutnya, petugas di lapangan turut memantau perlintasan padat serta wilayah rawan bencana seperti banjir dan longsor.
“Untuk memperkuat pengawasan, kami menambah 11 petugas pemeriksa jalur, enam petugas penjaga perlintasan dan 17 petugas pengawas di daerah rawan. Penempatan difokuskan pada titik-titik dengan lalu lintas padat dan area rawan bencana. Kehadiran petugas tambahan ini memastikan pengawasan berlangsung 24 jam penuh selama masa Nataru,” jelasnya.
Lebih lanjut Franoto menjelaskan, KAI juga menyiapkan berbagai material siaga di lapangan seperti bantalan rel, rel cadangan, pasir, peralatan penerangan dan jembatan darurat.
Seluruh perlengkapan ditempatkan di lokasi strategis, agar bisa segera digunakan jika dibutuhkan.
“Tahun ini kami memprioritaskan pemantauan di 20 titik rawan meliputi Semarang (3 titik), Pekalongan (4 titik), Grobogan (7 titik), Blora (3 titik), Kendal (2 titik) dan Pemalang (1 titik). Titik-titik tersebut menjadi fokus utama pengawasan karena berpotensi mengalami pergeseran tanah, banjir atau longsor,” pungkasnya. (Bud)













