Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo didampingi Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng saat meninjau Stasiun Semarang Tawang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengingatkan seluruh jajaran, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, seiring peringatan BMKG terkait curah hujan tinggi hingga sangat tinggi di sejumlah wilayah, termasuk di Jawa Tengah.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan tingginya intensitas hujan berpotensi memicu bencana seperti banjir, dan tanah longsor yang dapat mengganggu mobilitas masyarakat serta pelayanan selama libur akhir tahun. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Stasiun Semarang Tawang, kemarin.

Menurut Kapolri, selain fokus pada pengamanan dan pelayanan Nataru, aparat diminta menyiapkan langkah-langkah penanganan tanggap bencana secara menyeluruh.

“Saat ini kita menghadapi situasi yang harus diwaspadai bersama, yaitu adanya curah hujan tinggi dan sangat tinggi di beberapa wilayah. Ini tentu berdampak pada potensi bencana,” kata Kapolri.

Kapolri menegaskan, seluruh jajaran diminta berkoordinasi dengan pemerintah daerah, forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) serta instansi terkait untuk memetakan titik-titik rawan bencana.

Kesiapsiagaan personel, sarana dan prasarana, serta prosedur bertindak, harus dipastikan dalam kondisi siap.

Kapolri juga menekankan pentingnya kesiapan rekayasa lalu lintas, apabila bencana mengganggu jalur utama maupun jalur alternatif.

Selain itu, peralatan SAR, rencana evakuasi warga, hingga penentuan lokasi pengungsian harus disiapkan sejak dini, terutama di wilayah yang secara historis rawan terdampak bencana.

“Kalau berdampak kepada masyarakat, mulai dari evakuasi, SAR, sampai tempat pengungsian harus sudah dipersiapkan dengan baik,” jelasnya.

Lebih lanjut Kapolri menjelaskan, di tengah ancaman bencana hidrometeorologi, diharapkan pelayanan kepada masyarakat selama Nataru tetap berjalan optimal.

Seluruh personel diminta menjaga soliditas dan sinergi lintas sektor, agar negara tetap hadir memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Di tengah potensi hujan tinggi yang bisa berdampak banjir dan longsor, pelayanan Nataru harus tetap dilaksanakan sebaik-baiknya,” tandasnya. (Bud)