Rahmat Dwisaputra, Kepala KPw BI Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Hasil kesepakatan perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa, menjadi angin segar di tengah tekanan ekonomi global.

Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif sudah 10 tahun diperjuangkan, dan Presiden Prabowo Subianto berhasil menuntaskan kolaborasi tersebut dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan dengan disepakatinya CEPA di Brussel, membuat produk-produk domestik siap ekspor semakin mudah masuk ke pasar Eropa yang lebih luas. Hal itu dikatakan di sela acara di Semarang, belum lama ini.

Rahmat menjelaskan, BI Jateng dan Pemprov Jateng sebenarnya terus berkolaborasi untuk memerluas pasar di wilayah Eropa.

Sebab, di Jateng banyak potensi produk wastra, makanan dan minuman serta furnitur maupun apparel yang bisa digarap lebih maksimal.

“Kalau tarif bisa 0 persen tentu akan jadi peluang bagus sekali karena dari Jateng potensinya banyak dan sebelumnya kami juga membuka pasar di Belgia, Paris dan beberapa negara lainnya termasuk rutin investasi penanaman modal dan pameran dagang,” kata Rahmat.

Menurut Rahmat, rampungnya perjanjian dagang bebas tersebut menandai dibukanya gerbang besar bagi ekspor Indonesia.

Termasuk, produk dari Jateng untuk menembus pasar Eropa dengan tarif lebih ringan serta jalinan kerja sama saling menguntungkan.

“CEPA mencakup sektor perdagangan barang, jasa hingga investasi sehingga keberhasilan dalam kesepakatan ini bisa menjadi contoh positif bagi kerja sama global,” pungkasnya. (Bud)