Kru RS Kapal Nusa Waluya II saat memberi pelayanan kesehatan di Waigeo Utara, Papua Barat Daya.

Semarang, Idola 92,6 FM-Adalah Josepha, seorang perawat yang memutuskan menjadi relawan dan bekerja di pedalaman Nusantara bersama Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II.

Josepha bergabung menjadi relawan RS Kapal Nusa Waluya II selama dua tahun.

Saat ini, Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II beroperasi di Waigeo Utara, Papua Barat Daya.

Josepha tak pernah membayangkan sebelumnya, bahwa dirinya memilih jalan bekerja di kapal dan mendampingi penanganan operasi.

Bahkan, di saat kapal tengah berlayar dan kerap bergoyang akibat hantaman ombak.

Josepha bercerita, hantaman ombak tersebut bagi awak kapal dianggap sebagai alun.

Namun, untuk pekerja medis itu menjadi tantangan sendiri dalam melaksanakan aktivitas pelayanan.

“Selama kami pelayanan kurang lebih sekitar tiga minggu itu kami dihantam dengan ombak. Saat ada ombak, kami ada beberapa pasien operasi dan harus melakukan tindakan tersebut. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami saat bekerja di atas kapal, yakni ombak yang harus kami hadapi,” kata Josepha.

Pengalaman lain yang Josepha ingat, ketika harus merawat pasien berusia lanjut dan sudah tidak punya siapa-siapa.

“Ia datang sendiri ke rumah sakit, dan pastinya itu sudah harus berjuang untuk mencapai ke sini. Ada masalah di pernafasannya, dan pasien tidak punya keluarga sama sekali. Sebagai perawat, di sini saya terasa menjalani profesi saya sesungguhnya. Merawat pasien tersebut hingga akhirnya pasien bisa kembali sembuh,” jelasnya.

Tak hanya Josepha, cerita lain juga datang dari Parlin, yang berprofesi sebagai apoteker.

Datang jauh dari Jember, Jawa Timur dan kali pertama menginjakkan tanah Papua.

Bagi Parlin, mungkin kontribusinya kepada para pasien tidak sebesar jasa perawat dan dokter.

Namun, Parlin tetap berusaha melayani sepenuh hati para pasien yang rerata kesulitan berbahasa dan mengerti perawatan yang harus dilanjutkan.

Kesabaran Parlin melayani pasien pun berbuah manis, secara harfiah.

“Kita harus menjelaskan kepada mereka dengan sabar dan perlahan, agar pengobatan yang diberikan bisa dimengerti. Soalnya pasien benar-benar memberikan kita buah-buahan untuk mengucapkan terima kasih. Ini apresiasi yang tidak pernah kita dapatkan sebelumnya di kota-kota, jadi satu sisi ini sangat menyentuh bagi saya,” ucap Parlin.

Menurut Parlin, pemberian buah-buahan dan hasil bumi tidak sekali atau dua kali dilakukan para pasien kepada para relawan.

Karena para pasien tidak perlu membayar biaya perawatan dan pengobatan, sehingga kerap kembali mengunjungi rumah sakit kapal hanya untuk mengirimkan buah-buahan sebagai ucapan terima kasih.

Kisah lainnya dibagikan Gavriel Gregorio Singgih, seorang dokter muda dari Jakarta.

Gavriel menyebut, keinginannya mengabdi sudah dipendam sejak 2019 silam.

“Waktu itu saya masih Koas kedokteran, dan melihat bagaimana RS kapal ini berlayar ke pelosok menghampiri masyarakat yang membutuhkan akses kesehatan. To reach and reachable menjadi motivasi saya bergabung,” ucapnya.

Terpisah, Corporate Secretary Pertamina International Shipping (PIS) Muhammad Baron menyatakkan jika RS Kapal Nusa Waluya II hadir di Waigeo Utara, Papua Barat Daya sejak 10 Juni hingga Agustus 2025 mendatang.

Targetnya, melayani sebanyak 10 ribuan warga dari tujuh distrik di areal tersebut tanpa biaya sama sekali.

RS kapal beroperasi hasil kolaborasi PIS, dan doctorSHARE.

“Ini merupakan kedua kali kami bekerja sama dengan doctorSHARE untuk hadirkan RS kapal ke pelosok nusantara. Kerja sama ini berangkat dari keyakinan kami bahwa setiap orang, dimanapun berada, berhak atas layanan akses kesehatan yang layak,” kata Baron.

Baron menjelaskan, program corporate social responsibility (CSR) yang berada di bawah payung “BerSEAnergi untuk Laut” merupakan cerminan semangat perusahaan senantiasa menyalurkan energi kebaikan ke penjuru negeri melalui lautan.

“Kami percaya, untuk mendorong kemajuan bangsa tak hanya soal pelayanan logistik dan kapal untuk menggerakkan ekonomi. Tapi juga hadir secara nyata ke masyarakat, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama,” pungkasnya. (Bud)