Semarang, Idola 92,6 FM-Perjalanan bisnis Naruna, pelaku UMKM asal Kota Salatiga, menunjukkan dukungan logistik yang tepat mampu membuka peluang hingga ke pasar luar negeri.
Melalui kerja sama dengan JNE, Naruna kini mampu meningkatkan volume pengiriman hingga jutaan transaksi per bulan dan menjangkau konsumen di berbagai wilayah Indonesia bahkan ekspor.
Co-founder Naruna, Oka Widyanarka menceritakan bagaimana perusahaannya memulai usaha dengan keterbatasan. Hal itu dikatakan di sela kegiatan Kopdar JNE dan Media di Hotel Gumaya Semarang, Kamis (6/11).
“Di awal itu kiriman kami hanya satu atau dua boks, bahkan kami antar sendiri ke kantor JNE. Setelah sekitar dua bulan, melihat transaksi kami yang meningkat, pihak JNE akhirnya menawarkan layanan penjemputan,” kata Oka.
Kini, Naruna mencatat nilai transaksi pengiriman mencapai sekira tujuh juta transaksi per bulan melalui JNE.
Dalam skala besar, perusahaan kerajinan itu bahkan kerap menyewa truk khusus untuk memenuhi permintaan pelanggan dari berbagai daerah seperti Jabodetabek.
“Kami pernah mengalami kendala dalam pengiriman ke luar negeri. Tapi JNE sangat tanggap, bahkan pihak dari Jakarta datang langsung untuk membantu mencari solusi. Itu bentuk kepedulian yang jarang kami dapat dari perusahaan logistik lain,” jelasnya.
Menurut Oka, kerja sama yang terjalin tidak hanya berbasis bisnis, tetapi juga komunikasi dan kepercayaan.
Sementara itu Research and Product Development Head JNE Davis Gunawan menyatakan, pihaknya terus berkomitmen mendorong pemberdayaan UMKM di berbagai daerah melalui program Gollaborasi.
Salah satu inisiatif andalan adalah program “Gollaborasi JNE” yang menghadirkan pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM, khususnya di wilayah yang jauh dari pusat kota.
“Kami rutin mengadakan kegiatan yang menghadirkan praktisi digital marketing, fotografi produk, dan packaging. Tujuannya agar UMKM bisa naik kelas — tidak hanya bisa memproduksi, tapi juga menjual secara digital,” ucap Davis.
Davis menyebutkan, pemberdayaan UMKM bukan sekadar strategi bisnis, tetapi bagian dari komitmen sosial perusahaan.
Melalui sinergi antara pelaku usaha seperti Naruna dan dukungan ekosistem logistik yang inklusif, cerita sukses ini menjadi bukti bahwa UMKM Indonesia mampu menembus pasar global bila didukung oleh infrastruktur logistik yang handal dan pendampingan digital yang berkelanjutan.
“Kami tidak pernah menuntut agar mereka harus terus memakai JNE. Prinsip kami, bantu dulu agar mereka tumbuh. Kalau nanti mereka tetap bersama kami, itu bonus. Tapi kalau pun berpindah ke jasa lain, kami akan terus bantu UMKM lain yang baru,” tutup Davis. (Bud)







