Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah menyebut, situasi sosial yang stabil menjadi daya tarik utama bagi investor.
Hal tersebut, menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Jateng.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan pemprov mendukung pergerakan investasi, dan bahkan banyak pelaku usaha dari provinsi lain yang memilih relokasi ke Jateng karena pemerintahnya responsif dan terbuka terhadap kebutuhan dunia usaha. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Menurut Sujarwanto, kolaborasi erat antara pemerintah dan dunia usaha di Jatengw menjadi magnet pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan merata serta berkeadilan.
Selain itu infrastruktur pendukung seperti akses tol dan jalan yang dibangun pemerintah, juga menjadi nilai tambah bagi pelaku usaha dalam berinvestasi di Jateng.
Sujarwanto menjelaskan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Jateng didorong sektor-sektor yang kuat secara fundamental, terutama pertanian dan industri pengolahan.
Arah pembangunan ekonomi Jateng sudah berada di jalur yang tepat, terutama dalam misi menjadikan Jateng sebagai penopang pangan nasional dan penyuplai logistik wilayah Indonesia bagian tengah.
“Respon dari dunia usaha sangat positif. Iklim usaha yang kita ciptakan juga dirasakan nyaman dan kondusif. Daya beli masyarakat kita membaik. Ketika belanja masyarakat naik, otomatis sektor produksi juga ikut membaik. Ini tercermin dari kinerja sektor pertanian dan industri yang makin membaik,” kata Sujarwanto.
Lebih lanjut Sujarwanto menjelaskan, pertumbuhan ekonomi yang dicapai Jateng saat ini mempunyai peluang besar untuk terus tumbuh.
Sebab, didukung pembentukan modal tetap bruto atau investasi swasta yang sudah menembus angka 30 persen dan tingkat konsumsi masyarakat mencapai 61,56 persen.
“Peningkatan pertumbuhan ekonomi di provinsi ini, merupakan hasil dari kerja kolaboratif dari berbagai pihak. Collaborative government terus digalakkan, agar dapat mempertahankan dan menggenjot pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah,” pungkasnya. (Bud)