Semarang, Idola 92.6 FM-Sepanjang tahun 2025, dunia olahraga Indonesia diwarnai dinamika yang sangat beragam. Ada rasa kecewa, ada pula kebanggaan. Harapan yang sempat membuncah tetapi juga prestasi yang benar-benar membanggakan.

Kita tentu masih ingat kekecewaan publik olahraga Tanah Air ketika Tim Nasional Sepak Bola Indonesia gagal melangkah ke fase berikutnya pada kualifikasi Round 4 Piala Dunia 2026, usai menelan kekalahan dari Arab Saudi dan Irak. Padahal sebelumnya, euforia dan optimisme begitu terasa, terutama saat Timnas masih ditangani pelatih Shin Tae Yong. Pergantian pelatih ke Patrick Kluivert pun kemudian memantik perdebatan publik meski tentu saja hasil di lapangan tidak bisa dilihat dari satu faktor saja.

Di cabang olahraga lain, prestasi bulutangkis Indonesia sepanjang 2025 juga belum sepenuhnya menggembirakan. Grafik prestasi yang cenderung menurun menjadi pekerjaan rumah besar bagi PBSI dan ekosistem bulutangkis nasional yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa.

Namun di sisi lain, olahraga Indonesia juga mencatatkan capaian yang patut diapresiasi. Dalam ajang SEA Games Thailand 2025, kontingen Indonesia berhasil finis di posisi runner up, tepat di bawah tuan rumah Thailand. Indonesia menutup SEA Games dengan raihan 91 medali emas, 112 perak, dan 130 perunggu. Ini bukan hanya capaian terbaik dalam 30 tahun terakhir tetapi juga hasil terbaik Indonesia di SEA Games saat tidak berstatus sebagai tuan rumah.

Capaian ini tentu patut dibanggakan. Namun sekaligus mengundang pertanyaan penting: apa yang sudah benar dan perlu dipertahankan? Dan di sisi lain, apa saja yang masih perlu dievaluasi dan dibenahi agar prestasi olahraga Indonesia benar-benar bisa naik level, tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di Asia dan dunia?

Dalam diskusi kali ini, kita akan merefleksikan perjalanan olahraga Indonesia sepanjang 2025. Mulai dari evaluasi capaian dan kegagalan hingga langkah perbaikan yang perlu dilakukan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan olahraga nasional ke depan.

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Sujarwanto Dwiatmoko (Ketua Umum KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Jawa Tengah) dan Prof. Dwi Cahyo Kartiko (Pengamat Olahraga/ Wakil Rektor IV Universitas Negeri Surabaya). (her/yes/dav)

Simak podcast diskusinya: