Semarang, Idola 92,6 FM-Kinerja Pemprov Jawa Tengah selama 2025 menunjukkan tren positif, dan banyak capaian positif di berbagai sektor.Oleh karenanya, Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta untuk menggenjot kinerjanya pada 2026 mendatang.Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan pada 2025 ini, pihaknya fokus pada tiga prioritas utama yang menyasar pada kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta kesempatan sekolah dan infrastruktur. Hal itu dikatakan di sela menjadi inspektur upacara di halaman kantor gubernur, kemarin."Sepuluh bulan kemarin kita lalui, harus kita syukuri dengan cara meningkatkan kinerja sekaligus harus siap menghadapi tantangan 2026 yang akan datang," kata Luthfi.Luthfi menjelaskan, angka kemiskinan di Jateng turun dari 9,58 persen menjadi 9,48 persen.Pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 5,37 persen (yoy), dan berada di atas rerata nasional.Menurutnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jateng juga turun 0,12 persen menjadi 4,66 persen pada Agustus 2025."Realisasi investasi di Jawa Tengah hingga triwulan III mencapai Rp66,1 triliun. Nilai investasi itu mampu menyerap sebanyak 326.462 orang tenaga kerja," jelasnya.Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, disektor pendidikan, ada sekira 1.100 anak putus sekolah sudah dikembalikan haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak.Selain itu, ribuan anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem disekolahkan melalui program sekolah kemitraan dengan sekolah swasta."Seluruh capaian itu membuktikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah kerja dengan ikhlas dan tulus. Jadi nafasnya kolaborasi, yaitu kerja-kerja bersama antara seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bupati dan wali kota, serta stakeholder terkait," pungkasnya. (Bud)

Semarang, Idola 92,6 FM-Kinerja Pemprov Jawa Tengah selama 2025 menunjukkan tren positif, dan banyak capaian positif di berbagai sektor.

Oleh karenanya, Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta untuk menggenjot kinerjanya pada 2026 mendatang.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan pada 2025 ini, pihaknya fokus pada tiga prioritas utama yang menyasar pada kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta kesempatan sekolah dan infrastruktur. Hal itu dikatakan di sela menjadi inspektur upacara di halaman kantor gubernur, kemarin.

“Sepuluh bulan kemarin kita lalui, harus kita syukuri dengan cara meningkatkan kinerja sekaligus harus siap menghadapi tantangan 2026 yang akan datang,” kata Luthfi.

Luthfi menjelaskan, angka kemiskinan di Jateng turun dari 9,58 persen menjadi 9,48 persen.

Pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 5,37 persen (yoy), dan berada di atas rerata nasional.

Menurutnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jateng juga turun 0,12 persen menjadi 4,66 persen pada Agustus 2025.

“Realisasi investasi di Jawa Tengah hingga triwulan III mencapai Rp66,1 triliun. Nilai investasi itu mampu menyerap sebanyak 326.462 orang tenaga kerja,” jelasnya.

Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, disektor pendidikan, ada sekira 1.100 anak putus sekolah sudah dikembalikan haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Selain itu, ribuan anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem disekolahkan melalui program sekolah kemitraan dengan sekolah swasta.

“Seluruh capaian itu membuktikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah kerja dengan ikhlas dan tulus. Jadi nafasnya kolaborasi, yaitu kerja-kerja bersama antara seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bupati dan wali kota, serta stakeholder terkait,” pungkasnya. (Bud)