Ahmad Luthfi, Gubernur Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah melakukan langkah mitigasi, menyikapi kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memberlakukan tarif resiprokal untuk Indonesia sebesar 19 persen mulai 1 Agustus 2025.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan pihaknya telah melakukan gerak cepat, untuk mengantisipasi kebijakan tersebut. Pernyataan itu disampaikan saat ditemui di kantornya, kemarin.

Luthfi menjelaskan, berdasarkan data BPS Jateng menyebutkan jika nilai ekspor provinsi ini ke Amerika Serikat pada periode Maret 2025 sebesar USD 1.010,70 juta.

Menurut Luthfi, langkah pertama yang dilakukan adalah berkomunikasi dengan Kadin dan Hipmi untuk membuat rumah kurasi.

Rumah tersebut berisikan produk-produk asli Jateng, yang akan dibawa ke pasar-pasar baru.

“Lewat Rumah Kurasi ini, produk-produk Jateng dibawa ke pasar baru di regional maupun internasional,” kata Luthfi.

Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, langkah kedua berkomunikasi dengan sister province yang telah bekerja sama dengan Pemprov Jateng.

Saat ini ada tiga wilayah yang telah bekerja sama yakni Fujian (China), Melaka (Malaysia) dan Singapura.

“(Produk ukir) Jepara misalnya, produk dari sana tak hanya tergantung satu negara saja. Singapura kita tawari, Fujian, Melaka juga. Jadi tumbuhkan perekonomian baru,” jelasnya.

Langkah yang disusun pemprov, bisa menjadi strategis dan pasar baru akan semakin membuka peluang bagi tujuan ekspor barang-barang produksi Jateng.

Sedangkan langkah ketiga, pemprov akan berkoordinasi dengan gubernur di sejumlah wilayah perbatasan seperti Kepulauan Riau, Maluku Utara dan Lampung. (Bud)