Semarang, Idola 92,6 FM-Mahasiswa saat ini dituntut, untuk memiliki kemampuan berinovasi guna menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Pemprov Jawa Tengah menyebut, mahasiswa ke depan dalam menciptakan ekonomi kreatif, perlu adanya inovasi yang menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan Gelar Inovasi Harmoni Nusantara hanya salah satu embrio, dalam mendobrak inovasi-inovasi yang dihasilkan civitas akademika perguruan tinggi. Hal itu dikatakan saat kunjungan kerja ke Salatiga, kemarin.
Menurutnya, mahasiswa memiliki ruang untuk menyalurkan produk-produk inovasinya yang mampu memberikan kebermanfaatan.
Luthfi menjelaskan, ada beberapa produk inovasi yang telah dibuat dan dikembangkan mahasiswa UKSW Salatiga di antaranya inovasi robotik, jamur siap pakai, penjernih air dari udara dan alat inkubasi bibit tanaman.
“Ini produk-produk inovasi yang harus kita hargai. Kalau itu bisa didaftarkan di Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), Brida kita pasti akan tertarik untuk mengembangkan,” kata Luthfi.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, Pemprov Jateng sudah memiliki Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida).
Berbagai produk inovasi telah dilahirkan dari lembaga tersebut, dan dalam praktiknya pengembangan inovasi tersebut juga melibatkan riset-riset dari perguruan tinggi.
Bahkan untuk melahirkan produk inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, perguruan tinggi di Jateng juga digandeng untuk menjalin kerja sama.
“Dalam membangun wilayah, dibutuhkan adanya collaborative government (pemerintahan kolaboratif). Salah satunya dengan perguruan tinggi, yang mana banyak melahirkan produk inovasi dadi mahasiswa dan peneliti,” pungkasnya. (Bud)