
Kendal, Idola 92.6 FM-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan Pemerintah RI turut meringankan beban ibu rumah tangga yang juga pekerja pabrik. Selain, tak harus “pagi-pagi” menyiapkan bekal makanan ke sekolah, juga menghemat uang saku anaknya.
Hal itu disampaikan, Dwi Kiswati (42) dan Lusi Apriliyani (30), warga Dusun Slamet Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah, menyambut program MBG yang mulai bergulir di sekolah anak mereka pada pertengahan November 2025
Dwi Kiswati mengatakan, bagi pekerja pabrik seperti dirinya, MBG sangat bermanfaat dan membantu meringankan beban aktivitas harian maupun pengeluarannya. Biasanya setiap pagi menyiapkan bekal buat anak ketiganya, Adam Adya Surya (9 tahun) untuk dibawa ke sekolah . Namun, semenjak ada program MBG, dirinya tak lagi repot.
“Ya, alhamdulillah, aktivitas menjadi agak ringan,” kata warga Dusun Slamet RT 04 RW 08 Desa Meteseh ini, saat diwawancara radio Idola Semarang, baru-baru ini.
Dwi Kiswati saat ini tercatat sebagai salah satu karyawan di PT MAS Arya Semarang. Ia menjadi karyawan PT MAS Arya Semarang sejak tahun 2013. Saat mendapat jatah kerja shift pagi ia bekerja mulai 05.15 WIB hingga 14.00 WIB. Sementara, jika dapat shift siang ia bekerja mulai dari pukul 14.00 WIB hingga 22.30 WIB.
Di sekolah Adam, yakni SDN 05 Meteseh, program MBG mulai bergulir pada Senin, 17 November 2025. Sekolahnya mendapat pasokan dari dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Kertosari Kecamatan Singorojo. Setiap hari SDN 05 Meteseh mendapat jatah 255 porsi sesuai jumlah siswa.
Menu MBG diantar ke sekolah setiap pukul 09.00 WIB. Kemudian, rantang makanan diambil pada pukul 11.30 WIB. Menu dibagikan ke para siswa pada saat istirahat pertama yakni, jam 09.00 – 09.30 WIB.
Menurut Dwi Kiswati, selain meringankan beban serta hemat, keuntungan lain adanya MBG adalah mengurangi jajan anaknya yang kini duduk di bangku kelas 3. Karena sudah kenyang maka otomatis ia tak sering jajan, “Alhamdulillah. Sisa uang jajan bisa ditabung,” tutur istri dari Lisman ini.
Saat ditanya mengenai varian menu MBG, Dwi berujar, menunya enak dan disukai anaknya. “Saat saya tanya, bagaimana rasanya maem MBG? Anak saya menjawab, suka dan doyan. Jatah MBG seringnya habis, meski terkadang ada yang dibawa pulang,” ujarnya.
Dwi berkisah, pernah suatu hari, si Adam membawa pulang menu makanannya. Bukan karena tak suka sehingga tak dimakan. Namun, hanya ingin memperlihatkan pada ibunya agar ia juga ikut mencicipi makanan MBG.
“Suatu hari pernah dibawa pulang hanya karena ingin diperlihatkan. Katanya untuk ibu kalau mau nyicipi masakan MBG, padahal itu adalah menu favoritnya Adam yakni ayam kentaki. Saya jadi terharu,” tuturnya sambil tersenyum.

Mewakili orang tua murid, Dwi menyambut baik program MBG karena bermanfaat buat anak di masa sedang tumbuh berkembang. “Intinya, sangat mendukung sekali,” kata Dwi.
Dwi berharap, kebersihan dan rasa menu benar-benar dijaga karena menyangkut gizi anak apalagi usia anak SD terutama aspek kebersihan agar aman dan anak tetap sehat. “Kami sebagai orang tua berterima kasih pada pemerintah atas program ini,” ujar ibu dengan tiga putra ini.
Senada, Lusi Apriliyani juga menyambut positif program MBG di sekolah anaknya. Lusi saat ini tercatat sebagai karyawan pabrik di PT Sentosa Jayadi Kabinetri Kawasan Industri Candi Semarang. Setiap hari, ia mendapat shift waktu kerja pagi. Berangkat dari rumah sekira pukul 06.45 WIB karena harus masuk pukul 08.00 WIB. Jarak dari rumah ke lokasi pabrik membuatnya harus berangkat pagi seperti halnya anak sekolah.
“Jam kerja saya, jam 8 pagi sampai jam 4 sore kalau tak lembur. Kalau lembur bisa pulang jam 5 atau 6 malam,” tutur istri dari Catur Sugiyono ini.
Putrinya, Adara Kahiyang Mikaila (7 tahun) kini duduk di kelas I SDN 05 Meteseh. Menurutnya, program MBG membawa banyak manfaat. “Program MBG membuat saya juga ndak harus nyiapkan bekal buat anak ke sekolah karena pagi-pagi saya juga mesti siap-siap berangkat kerja,” ujar perempuan kelahiran Kendal, 13 Aptil 1995.
Lusi berharap, program MBG bisa terus berjalan karena memberi banyak manfaat. Kepada pengelola makanan MBG di dapur, ia hanya berpesan, agar tetap menjaga kebersihan menu makanan agar makanan aman dikonsumsi anak-anak. “Terima kasih, Pak Prabowo atas inisiatif MBG-nya,”
MBG sebagai Program Jangka Panjang
Sementara itu, pada suatu kesempatan, Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan, dirinya bersyukur, percepatan MBG berjalan jauh lebih cepat dari ekspektasi.
“Alhamdulillah makan bergizi gratis hari ini sudah mencapai 44 juta, salah satu prestasi tercepat terbesar di dunia. Presiden Brazil menyampaikan ke saya, Brazil memerlukan 11 tahun untuk mencapai 40 juta. Kita belum sampai 12 bulan, sudah mencapai 44 juta,” ungkapnya, dalam siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah.
Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh berpuas diri karena target akhir adalah 82,9 juta penerima manfaat, termasuk anak sekolah dan ibu hamil.
Saat menemui warga, Prabowo menceritakan banyak anak yang menyampaikan bahwa mereka belum menerima MBG. “Saya jawab, sabar, sabar… Ini adalah yang paling cepat yang kita mampu. Karena ini uang rakyat, harus disiapkan dengan baik. Persiapannya harus matang, supaya tidak terjadi penyimpangan,” ujarnya.
Prabowo menyampaikan bahwa sebagian besar masyarakat merasakan manfaat langsung dari MBG. “Tapi apa pun, ternyata rakyat merasakan manfaatnya. Kalaupun ada beberapa orang yang tidak setuju, itu saya kira wajar. Tapi secara garis besar, sebagian besar setuju. Tanya guru-guru, anak-anak itu merasa manfaat atau tidak dapat makanan sekali makan di sekolah,” katanya.
Ia menambahkan bahwa MBG bukan sekadar program makan, tetapi investasi jangka panjang bagi generasi muda.
“Saya hakul yakin mereka merasakan manfaatnya. Mereka akan jadi lebih kuat. Dia akan makan protein, dia akan jadi lebih tinggi, ototnya lebih baik, tulangnya lebih kuat, sel otaknya lebih cerdas,” ujar Prabowo.
Persiapan yang baik adalah kunci agar tidak terjadi lagi kelalaian prosedur. Dengan begitu, Prabowo yakin insiden MBG bisa terus ditekan bahkan bisa sampai 0 persen. (her)












