Sekda Jateng Sumarno saat menyerahkan bantuan pendidikan kepada anak panti.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah menegaskan pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan, kepada seluruh lapisan masyarakat.

Sekda Sumarno mengatakan pemprov mengapresiasi kolaborasi antara OJK dan Pemprov Jateng, dalam melindungi masyarakat, terutama nasabah lembaga keuangan. Hal itu dikatakan di acara Bulan Inklusi Keuangan 2025 di halaman Gradhika Bhakti Praja, Minggu (2/11).

Menurutnya, OJK itu seperti Power Rangers yang tugasnya melindungi.

Dana masyarakat di perbankan harus benar-benar dijaga, karena risikonya tinggi.

Sumarno menjelaskan, OJK juga berperan penting dalam memastikan lembaga keuangan daerah menerapkan prinsip tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).

Namun demikian, masih rendahnya akses keuangan di wilayah perdesaan, terutama di daerah blank spot jaringan seluler patut menjadi perhatian.

“Pemerintah daerah bersama OJK akan memperluas edukasi keuangan, termasuk kepada nelayan yang masih menghadapi tantangan kesejahteraan,” kata Sumarno.

Lebih lanjut Sumarno menjelaskan, masyarakat harus terus diingatkan dan diedukasi, agar mewaspadai maraknya pinjaman online (pinjol) dan investasi bodong.

Sebab, pinjol seperti rentenir digital, yang dengan kemudahan aksesnya justru menjerat masyarakat dengan risiko besar.

“Masyarakat juga perlu lebih kritis terhadap tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan tidak masuk akal. Kalau imbalannya terlalu tinggi, pasti tidak wajar. Biasanya seperti bandar judi, awalnya diberi untung supaya percaya, setelah itu baru dirugikan,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaOJK : Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Digital
Artikel selanjutnyaTantangan Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan di Jateng Masih Tinggi