Semarang, Idola 92,6 FM-Harapan memulai kehidupan yang lebih baik mengantar Sri Parwiti, calon transmigran asal Kabupaten Pekalongan, bersama suaminya Andi Suprapto serta empat anaknya, mengikuti program transmigrasi ke Taramanu Tua, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Keinginan untuk mengikuti program tersebut telah terpatri dalam benaknya, sejak tiga tahun lalu.
Parwiti menyebutkan, proses pendaftaran dimulai pada 2022. Hal itu dikatakan sebelum dirinya dan keluarga berangkat ke daerah transmigrasi, kemarin.
Namun, perjalanan menuju kepastian tidak selalu mulus karena keterbatasan kuota di beberapa daerah tujuan.
Setelah sempat berpindah lokasi dan kembali ke Jawa Tengah, keluarganya akhirnya mendapat kesempatan berangkat.
“Senang sekali, ini mimpi kami. Kami mendaftar sejak 2022, sempat berpindah ke daerah lain tapi tidak ada kuota. Alhamdulillah, baru satu tahun sudah dipanggil,” ujar Prawiti.
Motivasi utama Parwiti mengikuti program transmigrasi adalah memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.
Nantinya, di daerah tujuan, ia dan suaminya bertekad bekerja keras serta memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan pemerintah agar dapat hidup lebih sejahtera.
Setibanya di lokasi transmigrasi, Parwiti dan keluarganya akan menerima fasilitas berupa lahan seluas satu hektare dan rumah tinggal serta jaminan kebutuhan hidup selama satu tahun sebagai bekal awal membangun kehidupan baru.
Semangat serupa disampaikan Rosalia, transmigran asal Kabupaten Grobogan.
Ia mengaku tertarik mengikuti program transmigrasi, demi membuka peluang masa depan yang lebih baik bagi keluarganya.
“Ingin menjadi lebih baik, bisa menyekolahkan anak untuk masa depan. Sebelum berangkat, kami dilatih oleh pemerintah provinsi, mulai dari keterampilan bercocok tanam hingga kerajinan tangan,” ucapnya.
Program transmigrasi diharapkan tidak hanya membuka kesempatan ekonomi bagi para peserta, tetapi juga mendorong pemerataan pembangunan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah tujuan. (Bud)
