Kepala Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS Surabaya, Bambang Tristiyono,ST,MSi.(photo/istimewa)

Surabaya, Idola 92.6 FM-Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil meraih tiga penghargaan dalam ajang Indonesia Industrial Design Student Award (IIDSA) ke-6 yang diselenggarakan oleh Forum Prodi ADPII (Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia) di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Bali pada 9–11 Oktober 2025. Pada ajang bergengsi tersebut, tiga karya mahasiswa Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS masing-masing menyabet penghargaan Karya Terbaik dalam tiga kategori.

Menurut Kepala Departemen Despro ITS, Bambang Tristiyono, IIDSA merupakan ajang tahunan berskala nasional yang mempertemukan mahasiswa Desain Produk dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

“Nah, ajang ini punya beberapa kategori-saya gak hafal, mungkin ada 10. Kebetulan yang kita, kali ini, kita ikuti tiga kategori ini, memang ada batasan, maksimal bisa mengirim tiga karya terbaik-setelah seleksi di internal,”tutur pak Mbi panggilan akrab Bambang Tristiyono kepada radio Idola, Kamis (16/10) pagi.

Pak Mbi menjelaskan sebelum menghasilkan produk, tim mahasiswa ITS terlebih dahulu melakukan penelitian agar tahu kebutuhan apa yang diperlukan pasar konsumen.

Tiga kategori yang diikuti oleh tim mahasiswa ITS, semua diganjar penghargaan. Kategori pertama tentang Design With Advanced Technology dengan karya bertajuk Desain Compact SUV dengan Sistem Penggerak EREV untuk Aktivitas Petualangan di Indonesia.

Kedua, kategori Design with Special Purpose dengan karya berjudul Desain Sepatu Olahraga Lari bagi Para-atletik Tunanetra untuk Meningkatkan Performa Atlet.

Kategori ketiga adalah Market Ready Design Solution yang mengusung karya berjudul Perancangan Set Stool dan Coffee Table Kafe dengan Kombinasi Serat Agel untuk Kebutuhan Sustainable Furniture.

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Kepala Departemen Despro ITS Surabaya, Bambang Tristiyono ST MSi. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya:

Artikel sebelumnyaMemaknai Kiprah Indonesia dalam Diplomasi Perdamaian Gaza: Akankah KTT Gaza Peace 2025 Menandakan Kedamaian di Palestina Tak Akan Lama Lagi?
Artikel selanjutnyaPresiden Prabowo: Puluhan Tahun Indonesia Konsisten Bela Palestina