
Aceh, Idola 92.6 FM – Koperasi di Aceh satu ini tak hanya mampu memenuhi kebutuhan konsumen kopi di dalam negeri. Sebaliknya, ia justru telah memiliki pelanggan di luar negeri. Tak main-main, konsumen terbesarnya ada perusahaan kopi yang namanya dikenal seantero dunia, Starbuck.
Koperasi itu adalah Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan di Aceh Tengah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. KBQ Baburrayyan menjadi satu-satunya koperasi dari Indonesia yang mengekspor kopi Gayo secara langsung (tanpa perantara) ke Starbuck
Menurut Moch. Charis, manager KBQ Baburrayyan, ide awal mendirikan koperasi karena prihatin dengan banyaknya rantai pemasok. Dari petani ke pembeli. Hingga akhirnya muncul ide memangkas rantai tersebut. Ambil dari petani, langsung diekspor.
“Alhamdulillah kita jalani mulai tahun 2002. Alhmadulllah kita kerjasama dengan Koperasi Amerika 2005, terjadilah lompatan besar dan 2006- kita ekspor,”tutur Charis kepada radio Idola, pagi (07/07) tadi.
Sejak didirikan hingga kini, tercatat ada sekitar 6.000 petani kopi Gayo, yang bergabung dalam KBQ Baburrayyan. Menurut Charis, sebenarnya pernah menyentuh angka 7.000 anggota, tapi karena mereka menggunakan zat kimia dalam merawat tanaman kopi, pihak koperasi langsung memangkasnya.
Charis menambahkan, kini tiap tahun KBQ Baburrayan bisa mengekspor 50 kontainer. “Sekarang 50 kontainer per tahun. 95% ekspor ke Amerika, 5 persen ke wilayah lain, seperti Timur Tengah, dan China,”ungkap Charis sembari menjelaskan bahwa kopi Gayo dikenal sebagai “micin”nya kopi.
Dalam perkembangannya, KBQ Baburrayyan menggandeng National Cooperatiye Business Association (NCBA) CLUSA Internasional, oganisasi non profit asal Amerika Serikat yang mendukung koperasi sebagai model bisnis berkelanjutan. NCBA berperan sebagai investor di koperasi tersebut.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Moch. Charis, manager Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan Aceh Tengah. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: