Bengkalis, Idola 92.6 FM – Indonesia dikenal sebagai sebuah negara pesisir dengan biodiversitas yang kaya, memiliki peran vital dalam menyerap karbon, mencegah erosi, dan mendukung siklus air. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya mempertahankan kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di Tanah Air.
Salah satu pihak yang peduli atas kondisi itu adalah LSM Bahtera Melayu Bengkalis Provinsi Riau. Menurut Direktur Eksekutif LSM Bahtera Melayu, Defitri Akbar, gerakan menjaga dan merawat lingkungan didasari keprihatinan terhadap kondisi masyarakat pesisir. Gunanya untuk mencegah kampung jatuh ke laut.
โKarena tingginya tingkat abrasi di Pulau Bengkalis. Bersama teman-teman kita memberikan edukasi, literasi kepada masyarakat agar masayrakat peduli terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Terutama ke masyarakat pesisir,โtutur Defitri kepada radio Idola Semarang (26/06) pagi tadi.
Pria yang akrab dipanggil Datuk Defitri ini menambahkan pihaknya juga membuat kelompok-kelompok agar upaya pelestarian ekosistem terkoordinasi dengan baik. Menurutnya tingginya tingkat abrasi di Bengkalis disebabkan dua faktor. Adanya pabrik pembuat arang dari batang bakau, dan penggunaan kayu bakau untuk pondasi bangunan/rumah.
Tak hanya itu, Datuk Defri juga menambahkan, apa yang dilakukan sebagai masyarakat Bengkalis kepada negeri. Karena secara geografis, Bengkalis yang berada di pulau terluar berhadapan langsung dengan Malaysia dan Singapura.
Atas berbagai upaya nyata dalam menjaga lingkungan, LSM Bahtera Melayu Bengkalis Riau meraih penghargaan Kalpataru Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) RI. Penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas konsistensi LSM Bahtera Melayu dalam menjaga lingkungan, peduli dan komitmen terhadap penjagaan, pelestarian, dan pemuliaan lingkungan.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Direktur Eksekutif LSM Bahtera Melayu Bengkalis, Defitri Akbar.ย (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: