Semarang, Idola 92.6 FM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali melakukan terobosan di dunia Pendidikan. Setelah sebelumnya melarang kegiatan study tour, kali ini Kang Dedi Mulyadi berencana membawa “siswa bermasalah” ke barak militer mulai 2 Mei mendatang dengan bekerja sama dengan TNI-Polri.
Pemprov Jabar bermaksud menggembleng para siswa yang terlibat dalam pergaulan bebas dan kriminal di beberapa wilayah yang dianggap rawan. Tiap siswa akan mengikuti program itu di lokasi 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI.
Peserta program, dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua, dengan prioritas pada siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal. Dedi menyebut, pembiayaan program akan dilakukan melalui kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.
Lalu, menyoroti rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan mengirim siswa bermasalah ke barak militer mulai 2 Mei 2025; apa targetnya? Apakah bisa menjadi solusi permanen? Perlukah program yang sama juga diterapkan di provinsi lain?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri. (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: