Semarang, Idola 92,6 FM-Gunung Merapi dan Merbabu di Jawa Tengah bukan hanya destinasi favorit para pendaki, tapi kini menjadi arena olahraga ekstrem yang diminati para pelari berbagai negara.
Melalui ajang Merapi Merbabu de Trail 2025, sebanyak 700an pelari dari berbagai wilayah di Tanah Air dan mancanegara mengikuti lomba lari bertaraf internasional melalui jalur pendakian Selo, Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM), Kabupaten Boyolali, kemarin.
Sekda Sumarno mengatakan melalui ajang tersebut, dimanfaatkan Pemprov Jateng untuk mempromosikan pariwisata olahraga (sport tourism) dan kelestarian lingkungan.
Menurut Sumarno, di ajang Merapi Merbabu de Trail 2025, panitia menyediakan kategori jarak 5K dan 10K serta 20K.
Para peserta tidak hanya mengayunkan langkah demi langkah menembus garis finish, tapi juga disuguhkan dengan panorama cagar biosfer Gunung Merapi dan Merbabu yang memukau.
Sumarno menjelaskan, sport tourism berbasis alam selain mampu mendatangkan perputaran ekonomi juga sekaligus menyampaikan pesan kelestarian lingkungan.
“Ini jadi catatan penting, bagaimana mencintai lingkungan, gunung-gunung, wisata alam. Harapannya, ke depan bisa dilaksanakan lagi dengan lebih besar karena efektif untuk mengkampanyekan rasa kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan hidup,” kata Sumarno.
Salah seorang peserta asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Ridwan Maulana mengaku terkesan dengan keberagaman pariwisata alam yang berada di Jateng.
Dirinya tertarik mengikuti event tersebut, karena ingin merasakan sensasi baru.
Menurut Ridwan, ini kali pertama dirinya mengikuti kompetisi trail run.
“Biasanya saya datang ke sini sendiri. Saya memang hobi naik gunung-gunung di Jateng seperti Merapi, Sindoro, Sumbing, Slamet dan Lawu,” ucap Ridwan.
Peserta lainnya, Budiawan Dwi asal Yogyakarta mengaku ada sensasi tersendiri mengikuti event di jalur pendakian Gunung Merbabu.
Sebab, harus ada taktikal tersendiri, latihan dan persiapan matang.
“Saya ambil jarak 10K. Bagi saya ini jalur yang menantang,” ujar Budi. (Bud)