Taj Yasin, Wagub Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Gelaran Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) menjadi momentum, untuk pengenalan literasi di pondok pesantren (ponpes) dalam memaknai kitab-kitab klasik berbahasa arab.

Wagub Jawa Tengah Taj Yasin mengatakan metode pembacaan dalam ajang MQK telah digunakan di banyak ponpes di Jateng, termasuk Ponpez Darul Falah Amtsilati Bangsri yang menjadi tuan rumah di ajang tersebut. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Jepara, kemarin.

“Termasuk pada teks-teks Al-Qur’an. Dan saya yakin ketika orang Islam itu mau memahami Al-Qur’an dengan benar, maka hasil yang ada yakni kebersamaan, saling menghormati, dan saling merangkul. Itu yang kami harapkan,” kata Gus Yasin.

Gus Yasin menjelaskan dalam ajang tersebut diikuti sebanyak 271 peserta dari 78 ponpes di berbagai kabupaten/kota di Jateng.

Melalui gelaran tersebut juga, menjadi ajang seleksi peserta yang akan diikutkan dalam MQK nasional di Sulawesi Selatan pada Oktober 2025 mendatang.

Menurutnya, bakal disiapkan hadiah bagi santri-santri yang bisa meraih juara pada ajang nasional di Sulawesi Selatan tersebut.

“Kami mendorong dan semangati. Buktikan bahwa MQK nasional di Sulawesi Selatan nanti akan juara. Kita tahu bahwa di 2023 kemarin, Jateng dinyatakan juara umum,” jelasnya.

Pengasuh Ponpes Darul Falah Amtsilati, Taufiqul Hakim menambahkan, pembacaan kitab-kitab klasik berbahasa Arab merupakan salah satu bidang keilmuan yang diajarkan di pondok pesantren.

“Itu menjadi dasar anak-anak (santri) untuk (belajar) menguasai ilmu fiqih, selanjutnya akan mempelajari ilmu politik, ekonomi, sosial. Anak-anak ini yang akan mengisi bangsa ini ke depan,” ujar Taufiqul. (Bud)