
Semarang, Idola 92,6 FM-Tim Pembina Posyandu Jawa Tengah meluncurkan tiga desa sebagai pilot project, implementasi Posyandu enam bidang Standar Pelayanan Minimum (SPM).
Ketiga desa tersebut yakni Desa Mojopuro Kabupaten Sragen, Desa Manggis Kabupaten Wonosobo dan Desa Kemiri Kabupaten Batang.
Ketua Tim Pembina Posyandu Jateng Nawal Arafah Yasin mengatakan kegiatan tersebut menjadi langkah strategis, dalam mendorong transformasi posyandu sebagai pusat layanan dasar masyarakat yang terpadu dan inovatif. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Sragen, belum lama ini.
Nawal menjelaskan, Posyandu enam SPM kini melayani kesehatan, pendidikan, ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat, perumahan rakyat, pekerjaan umum dan sosial.
Salah satu tantangan dalam pengembangan Posyandu enam SPM adalah kebutuhan penambahan kader, serta pengaturan skema insentif.
“Alhamdulillah, hari ini ada tiga kabupaten yang kita launching sebagai pilot project. Ini sudah ada layanan enam SPM beserta dengan beberapa inovasi yang ada,” kata Nawal.
Menurut Nawal, tantangan tersebut mulai dijawab melalui inovasi kolaboratif di daerah.
“Salah satu inovasi luar biasa datang dari Kabupaten Sragen, yakni kolaborasi Posyandu dengan rumah sakit daerah. Terus juga menginstruksikan Sekda untuk menganggarkan bagi desa-desa, terkait insentif bagi kader-kader baru,” jelasnya.
Lebih lanjut Nawal menjelaskan, sejumlah program inovatif Tim Pembina Posyandu Jateng di masing-masing bidang layanan juga sudah terlaksana di tiga Posyandu tersebut.
Antara lain PAUD Emas beserta pojok baca, kebun gizi, bank sampah, pendataan rumah tak layak huni (RTLH), serta identifikasi masalah air bersih dan sanitasi layak.
“Kami mendorong seluruh Posyandu di Jawa Tengah ada 49.149, nanti bisa belajar di pilot project yang hari ini kita launching ya. Mudah-mudahan semuanya ini bisa terealisasi (melayani 6 SPM),” pungkasnya. (Bud)







