Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat menjelaskan soal peluncuran database asuransi.

Semarang, Idola 92,6 FM-OJK meluncurkan Database Agen Asuransi Indonesia dan Database Polis Asuransi Indonesia, untuk memerkuat ekosistem industri perasuransian nasional.

Langkah tersebut menjadi tonggak penting transformasi digital industri asuransi, menuju tata kelola yang lebih transparan dan akuntabel serta berorientasi pada konsumen.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan peluncuran database tersebut bukan hanya pembangunan infrastruktur teknologi, namun juga simbol transformasi nilai dalam pengelolaan sektor keuangan dari sistem yang tertutup menuju sistem yang lebih transparan dan dapat dipercaya. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Mahendra menjelaskan, langkah tersebut merupakan langkah yang dilakukan untuk mendukung transformasi yang kuncinya memerkuat kepercayaan publik melalui penyediaan akses informasi yang dapat diverifikasi secara mandiri.

Database tersebut menghadirkan satu sumber data utama (single source of truth), yang memuat informasi legalitas dan identitas agen asuransi yang terdaftar secara resmi.

Menurut Mahendra, sistem tersebut terintegrasi dengan proses perizinan digital melalui platform SPRINT dan dilengkapi dengan QR Code sebagai identitas digital agen resmi.

“Apa yang dilakukan ini bukan hanya transformasi di industri, dan dalam hal ini asuransi secara spesifik, tapi juga di dalam OJK internalnya. Jadi ini adalah langkah yang memang harus dilakukan dan malah harus diakselerasi,” kata Mahendra.

Lebih lanjut Mahendra menjelaskan, database polis merupakan elemen vital dalam industri asuransi yang berisi informasi penting mengenai pemegang polis dan jenis manfaat yang diterima maupun bagaimana risiko tersebut dikelola.

Dengan database yang terstandarisasi dan terverifikasi, masyarakat dapat lebih mudah memastikan kredibilitas agen secara independen.

“Efektivitas kedua sistem ini hanya akan optimal, jika seluruh pemangku kepentingan menjalankannya secara konsisten dan kolaboratif,” pungkasnya. (Bud)