Semarang, Idola 92,6 FM-Masih adanya kasus gangster yang melibatkan anak-anak di bawah umur, perlu dilakukan pembinaan berbasis karakter.
Pemprov Jawa Tengah menggagas, solusi dari persoalan kenakalan remaja akan dititikberatkan pada pendekatan berbasis pendidikan karakter.
Wagub Taj Yasin mengatakan kenakalan remaja masih timbul-tenggelam, dan yang sekarang muncul banyak anak di bawah umur sekadar ikut-ikutan. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, belum lama ini.
Gus Yasin menjelaskan, pemprov menggagas pendekatan berbasis pendidikan karakter.
Apabila pendekatan kreatif tak lagi mempan, maka anak-anak tersebut bisa difasilitasi untuk belajar di pesantren atau boarding school.
Menurut Gus Yasin, pemprov memiliki program yang sedang dijalankan yaitu Kecamatan Berdaya.
Program tersebut tidak hanya menyasar perempuan, anak, dan penyandang disabilitas saja tapi juga mencakup anak-anak zilenial.
“Program Kecamatan Berdaya bisa menjadi pintu masuk untuk menjangkau mereka, dengan membentuk karakter yang lebih baik melalui kegiatan positif berbasis komunitas. Sekarang ini banyak kasus gangster yang pelakunya anak-anak muda, generasi zilenial. Kenapa mereka tidak kita arahkan ke kegiatan yang lebih kreatif dan positif saja?,” kata Gus Yasin.
Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, apabila masih sulit ditangani maka pemprov bisa bekerja sama dengan organisasi masyarakat atau pondok pesantren untuk memberikan edukasi.
“Kita fasilitasi mereka ke pesantren (atau boarding school), bukan sekadar untuk disiplin, tapi juga agar mereka paham nilai-nilai keagamaan, apapun agamanya,” pungkasnya. (Bud)